5 Kesalahan Militer Rusia Sejak Menginvasi Ukraina
loading...
A
A
A
Beberapa laporan memperkirakan jumlah korban tewas mencapai 100 dengan total korban 200 orang, Insider melaporkan pada saat itu. Tidak jelas mengapa begitu banyak tentara berkumpul di satu tempat. Beberapa laporan menyatakan bahwa mereka sedang memuat perbekalan dan senjata, sementara yang lain mengatakan bahwa mereka sedang menunggu pidato seorang jenderal menjelang misi berbahaya.
Sejarah terulang kembali pada bulan Agustus ketika serangan HIMARS Ukraina menghantam lima unit Rusia yang berkumpul di pantai pelatihan, mengakibatkan sekitar 200 korban jiwa dan peralatan hancur, Insider melaporkan.
Pakar militer mengatakan kepada Insider bahwa insiden tersebut adalah contoh Rusia yang mengabaikan “operasi militer 101” dengan mengerahkan pasukan dalam jumlah besar di ruang terbuka yang luas.
Foto: Ilustrasi
Kerugian yang dialami Rusia tidak selalu disebabkan oleh Ukraina. Ada beberapa contoh selama perang di mana pasukan dan pemimpin Rusia merugikan pihak mereka sendiri.
Tiga tentara Rusia tewas dan 16 lainnya luka-luka setelah seorang sersan secara tidak sengaja meledakkan granat tangan di asrama tentara. Granat tersebut meledak di pusat desa Tonenkoye di wilayah Belgorod. Ledakan tersebut juga memicu kebakaran yang memaksa beberapa orang lainnya mengungsi, media pemerintah Rusia melaporkan pada saat itu.
Kemudian pada bulan April, sebuah pesawat perang Rusia secara tidak sengaja mengebom kota perbatasan Rusia, melukai dua wanita dan merusak empat apartemen di kota Belgorod, menurut gubernur setempat.
Ada juga laporan bahwa tentara Rusia menembaki rekan mereka sendiri di tengah kekacauan dan kebingungan yang melanda tentara negara tersebut.
Foto: Ilustrasi/Sindonews
Rusia semakin berjuang untuk melindungi peralatan dan infrastruktur utamanya selama perang.
Serangkaian serangan pesawat tak berawak terhadap pangkalan udara Rusia ratusan mil dari garis depan pada bulan Desember 2022 menandai babak baru dalam serangan Ukraina terhadap infrastruktur jauh di dalam wilayah Rusia. Intelijen pertahanan Inggris menyebut serangan tersebut sebagai kegagalan dalam memberikan perlindungan.
Sejak itu, serangan Ukraina di wilayah Rusia telah menjadi norma baru ketika Rusia berjuang untuk mempertahankan diri di tengah upaya Ukraina untuk membalikkan keadaan.
Sejarah terulang kembali pada bulan Agustus ketika serangan HIMARS Ukraina menghantam lima unit Rusia yang berkumpul di pantai pelatihan, mengakibatkan sekitar 200 korban jiwa dan peralatan hancur, Insider melaporkan.
Pakar militer mengatakan kepada Insider bahwa insiden tersebut adalah contoh Rusia yang mengabaikan “operasi militer 101” dengan mengerahkan pasukan dalam jumlah besar di ruang terbuka yang luas.
4. Senjata Makan Tuan
Foto: Ilustrasi
Kerugian yang dialami Rusia tidak selalu disebabkan oleh Ukraina. Ada beberapa contoh selama perang di mana pasukan dan pemimpin Rusia merugikan pihak mereka sendiri.
Tiga tentara Rusia tewas dan 16 lainnya luka-luka setelah seorang sersan secara tidak sengaja meledakkan granat tangan di asrama tentara. Granat tersebut meledak di pusat desa Tonenkoye di wilayah Belgorod. Ledakan tersebut juga memicu kebakaran yang memaksa beberapa orang lainnya mengungsi, media pemerintah Rusia melaporkan pada saat itu.
Kemudian pada bulan April, sebuah pesawat perang Rusia secara tidak sengaja mengebom kota perbatasan Rusia, melukai dua wanita dan merusak empat apartemen di kota Belgorod, menurut gubernur setempat.
Ada juga laporan bahwa tentara Rusia menembaki rekan mereka sendiri di tengah kekacauan dan kebingungan yang melanda tentara negara tersebut.
5. Kesalahan dalam Memberikan Perlindungan dari Serangan
Foto: Ilustrasi/Sindonews
Rusia semakin berjuang untuk melindungi peralatan dan infrastruktur utamanya selama perang.
Serangkaian serangan pesawat tak berawak terhadap pangkalan udara Rusia ratusan mil dari garis depan pada bulan Desember 2022 menandai babak baru dalam serangan Ukraina terhadap infrastruktur jauh di dalam wilayah Rusia. Intelijen pertahanan Inggris menyebut serangan tersebut sebagai kegagalan dalam memberikan perlindungan.
Sejak itu, serangan Ukraina di wilayah Rusia telah menjadi norma baru ketika Rusia berjuang untuk mempertahankan diri di tengah upaya Ukraina untuk membalikkan keadaan.