5 Kesalahan Militer Rusia Sejak Menginvasi Ukraina
loading...
A
A
A
JAKARTA - Rusia telah menginvasi Ukraina lebih dari 18 bulan lalu, melancarkan perang brutal yang masih belum terlihat akan berakhir.
Liputan mengenai konflik yang melelahkan ini, sebagian ditandai dengan serangkaian kesalahan militer Rusia yang dimulai sejak dini dan terus terjadi.
Namun negara itu tampaknya mulai belajar dari banyaknya kesalahan yang dilakukannya pada awal invasi. Ini dibuktikan dengan strategi pertahanannya yang kuat sehingga sejauh ini sukses membatasi serangan balasan Ukraina.
Meski telah beradaptasi, pasukan Presiden Vladimir Putin yang kelelahan dan tidak memiliki motivasi yang baik terus melakukan kesalahan sendiri.
Ada 5 kesalahan militer yang dilakukan Rusia sejak 24 Februari 2022 seperti disitir dari Insider, Kamis (7/9/2023).
Foto: Ilustrasi/Sindonews
Rusia memulai perang dengan kegagalan besar. Putin bersumpah pasukan Rusia akan merebut Ibu Kota Ukraina, Kiev, dalam hitungan hari. Delapan belas bulan kemudian kota itu belum juga jatuh.
Melihat ke belakang mengungkap kesalahan taktis yang menciptakan mimpi buruk logistik Rusia di Kiev: Negara tersebut gagal menggunakan aset penerbangannya yang signifikan untuk mencapai superioritas udara di awal konflik; mengirimkan konvoi militernya untuk melakukan penyergapan di dalam dan sekitar kota; dan gagal mengerahkan kelompok taktis batalion, mengirimkan tank ke medan perang tanpa infanteri dan infanteri tanpa tank, Insider melaporkan segera setelah invasi.
Kurangnya persiapan Rusia kemungkinan besar merupakan konsekuensi dari apa yang diyakini banyak ahli sebagai kesalahan paling merugikan negara tersebut sejauh ini, yakni meremehkan Ukraina.
"Putin mengerahkan pasukannya ke dalam pertempuran yang belum pernah mereka latih melawan kekuatan bersatu yang rela kehilangan segalanya," kata Michael Kofman, pakar Rusia di Pusat Analisis Angkatan Laut, pada Februari lalu.
Calder Walton, seorang sarjana di Sekolah Pemerintahan Kennedy di Universitas Harvard dan penulis “Spies: The Epic Intelligence War Between East and West,” menulis di The Sunday Times bulan lalu bahwa badan intelijen Rusia, FSB, gagal memberikan informasi yang memadai kepada Putin tentang apa yang mungkin dihadapi pasukannya di Ukraina, sehingga memperkuat kesalahan militer yang dibuat oleh presiden Rusia sendiri.
Foto: Ilustrasi
Liputan mengenai konflik yang melelahkan ini, sebagian ditandai dengan serangkaian kesalahan militer Rusia yang dimulai sejak dini dan terus terjadi.
Namun negara itu tampaknya mulai belajar dari banyaknya kesalahan yang dilakukannya pada awal invasi. Ini dibuktikan dengan strategi pertahanannya yang kuat sehingga sejauh ini sukses membatasi serangan balasan Ukraina.
Meski telah beradaptasi, pasukan Presiden Vladimir Putin yang kelelahan dan tidak memiliki motivasi yang baik terus melakukan kesalahan sendiri.
Ada 5 kesalahan militer yang dilakukan Rusia sejak 24 Februari 2022 seperti disitir dari Insider, Kamis (7/9/2023).
5 Kesalahan yang Dilakukan Militer Rusia Sejak Menginvasi Ukraina
1. Kegagalan Merebut Kiev
Foto: Ilustrasi/Sindonews
Rusia memulai perang dengan kegagalan besar. Putin bersumpah pasukan Rusia akan merebut Ibu Kota Ukraina, Kiev, dalam hitungan hari. Delapan belas bulan kemudian kota itu belum juga jatuh.
Melihat ke belakang mengungkap kesalahan taktis yang menciptakan mimpi buruk logistik Rusia di Kiev: Negara tersebut gagal menggunakan aset penerbangannya yang signifikan untuk mencapai superioritas udara di awal konflik; mengirimkan konvoi militernya untuk melakukan penyergapan di dalam dan sekitar kota; dan gagal mengerahkan kelompok taktis batalion, mengirimkan tank ke medan perang tanpa infanteri dan infanteri tanpa tank, Insider melaporkan segera setelah invasi.
Kurangnya persiapan Rusia kemungkinan besar merupakan konsekuensi dari apa yang diyakini banyak ahli sebagai kesalahan paling merugikan negara tersebut sejauh ini, yakni meremehkan Ukraina.
"Putin mengerahkan pasukannya ke dalam pertempuran yang belum pernah mereka latih melawan kekuatan bersatu yang rela kehilangan segalanya," kata Michael Kofman, pakar Rusia di Pusat Analisis Angkatan Laut, pada Februari lalu.
Calder Walton, seorang sarjana di Sekolah Pemerintahan Kennedy di Universitas Harvard dan penulis “Spies: The Epic Intelligence War Between East and West,” menulis di The Sunday Times bulan lalu bahwa badan intelijen Rusia, FSB, gagal memberikan informasi yang memadai kepada Putin tentang apa yang mungkin dihadapi pasukannya di Ukraina, sehingga memperkuat kesalahan militer yang dibuat oleh presiden Rusia sendiri.
2. Kesalahan Perang Tank yang Berulang
Foto: Ilustrasi