Waswas Perang Dunia III, Begini Cara Bertahan Hidup dari Serangan Nuklir
loading...
A
A
A
WASHINGTON - Di tengah meningkatnya ketakutan akan pecahnya Perang Dunia III, Badan Manajemen Darurat Federal (FEMA) Amerika Serikat (AS) merilis serangkaian langkah yang merinci cara bertahan hidup dari serangan nuklir jika Amerika menjadi sasarannya.
Dengan memanasnya perang di Ukraina—yang dimulai dengan invasi Rusia pada Februari 2022—banyak yang mengkhawatirkan kemungkinan terjadinya Perang Dunia III.
Konflik di Timur Tengah juga memanas, dan saling ancam antara Israel dan Iran telah memicu kekhawatiran akan eskalasi nuklir.
Jadi, FEMA merilis panduan terperinci, yang kemungkinan merupakan sisa terbaru dari panduan keselamatan nuklir Perang Dingin, untuk mengajarkan kepada warga Amerika apa yang harus mereka lakukan jika mereka berada di tengah ledakan nuklir.
"Ledakan nuklir dapat menyebabkan kerusakan signifikan dan korban jiwa akibat ledakan, panas, dan radiasi, tetapi Anda dapat menjaga keluarga Anda tetap aman dengan mengetahui apa yang harus dilakukan dan bersiap jika hal itu terjadi," tulis badan federal tersebut dalam panduannya, sebagaimana dilansir dari The Mirror, Selasa (26/11/2024).
Badan tersebut juga memperingatkan bahwa senjata nuklir adalah perangkat yang menggunakan reaksi nuklir untuk menciptakan ledakan, dengan menyebutkan bahwa perangkat tersebut dapat berupa benda portabel yang dibawa oleh seseorang hingga senjata yang dibawa oleh rudal. Ledakan nuklir dapat terjadi dengan atau tanpa peringatan.
Bahaya ledakan nuklir datang dalam berbagai bentuk. Kilatan terang awal dapat membutakan seseorang selama kurang dari satu menit.
Kemudian, gelombang ledakan dapat menyebabkan kematian, cedera, atau kerusakan pada bangunan yang berjarak beberapa mil dari ledakan itu sendiri.
Radiasi dapat merusak sel-sel dalam tubuh dan juga menyebabkan penyakit radiasi. Kemudian, api dan panas dapat menyebabkan kematian, luka bakar, dan kerusakan struktural hingga beberapa mil.
Denyut elektromagnetik (EMP) dari ledakan dapat melumpuhkan peralatan elektronik sejauh beberapa mil dari episentrum ledakan, yang juga menyebabkan gangguan di tempat yang lebih jauh.
Dengan memanasnya perang di Ukraina—yang dimulai dengan invasi Rusia pada Februari 2022—banyak yang mengkhawatirkan kemungkinan terjadinya Perang Dunia III.
Konflik di Timur Tengah juga memanas, dan saling ancam antara Israel dan Iran telah memicu kekhawatiran akan eskalasi nuklir.
Jadi, FEMA merilis panduan terperinci, yang kemungkinan merupakan sisa terbaru dari panduan keselamatan nuklir Perang Dingin, untuk mengajarkan kepada warga Amerika apa yang harus mereka lakukan jika mereka berada di tengah ledakan nuklir.
"Ledakan nuklir dapat menyebabkan kerusakan signifikan dan korban jiwa akibat ledakan, panas, dan radiasi, tetapi Anda dapat menjaga keluarga Anda tetap aman dengan mengetahui apa yang harus dilakukan dan bersiap jika hal itu terjadi," tulis badan federal tersebut dalam panduannya, sebagaimana dilansir dari The Mirror, Selasa (26/11/2024).
Badan tersebut juga memperingatkan bahwa senjata nuklir adalah perangkat yang menggunakan reaksi nuklir untuk menciptakan ledakan, dengan menyebutkan bahwa perangkat tersebut dapat berupa benda portabel yang dibawa oleh seseorang hingga senjata yang dibawa oleh rudal. Ledakan nuklir dapat terjadi dengan atau tanpa peringatan.
Bahaya ledakan nuklir datang dalam berbagai bentuk. Kilatan terang awal dapat membutakan seseorang selama kurang dari satu menit.
Kemudian, gelombang ledakan dapat menyebabkan kematian, cedera, atau kerusakan pada bangunan yang berjarak beberapa mil dari ledakan itu sendiri.
Radiasi dapat merusak sel-sel dalam tubuh dan juga menyebabkan penyakit radiasi. Kemudian, api dan panas dapat menyebabkan kematian, luka bakar, dan kerusakan struktural hingga beberapa mil.
Denyut elektromagnetik (EMP) dari ledakan dapat melumpuhkan peralatan elektronik sejauh beberapa mil dari episentrum ledakan, yang juga menyebabkan gangguan di tempat yang lebih jauh.