China Diduga Tangkap Lebih dari 1.000 Anggota Gereja Terlarang di 3 Provinsi
loading...
A
A
A
Pejabat daerah juga dipekerjakan untuk bertindak sebagai pendamping. Mereka memaksa penganut CAG untuk menonton video yang memuji PKC dan mencoba menanamkan berbagai macam ide ateisme kepada mereka. Para anggota CAG juga dipaksa menandatangani "tiga huruf”, yaitu "pertobatan, jaminan, dan perpisahan" untuk mengkhianati keyakinan mereka.
"Mereka memaksa kami untuk menonton video itu setiap hari, melaporkan pemikiran kami, dan mengutuk Tuhan Yang Mahakuasa, setiap hari!" ucap salah seorang anggota CAG. Menurut informan ini, mereka dilarang beribadah, diawasi saat makan dan tidur, serta dihina dan dipermalukan selama kelas indoktrinasi.
Banyak yang disiksa karena menolak bekerja sama dengan indoktrinasi. "Jika kami tidak mengaku, polisi tidak akan mengizinkan kami untuk tidur, dalam upaya untuk mematahkan semangat kami," ungkap anggota CAG lainnya.
Operasi penangkapan masih berlangsung hingga kini, dan penganiayaan sama parahnya juga terjadi di daerah lain. Dalam laporan Bitter Winter, pada sore hari 13 Juli lalu, seorang anggota CAG di provinsi Jiangsu melarikan diri dari ruang bawah tanah tempat dia ditahan. Setelah dikejar polisi dan tidak bisa melarikan diri lalu, dia tewas setelah terpaksa melompat dari lantai sebelas sebuah gedung.
Ada laporan lain yang menyebutkan bahwa otoritas China akan melakukan operasi penangkapan CAG gelombang kedua dan ketiga tahun ini. CAG hingga kini masih menjadi gerakan keagamaan paling teraniaya di China.
Pemerintah China secara resmi belum berkomentar atas operasi penangkapan massal terhadap komunitas CAG.
"Mereka memaksa kami untuk menonton video itu setiap hari, melaporkan pemikiran kami, dan mengutuk Tuhan Yang Mahakuasa, setiap hari!" ucap salah seorang anggota CAG. Menurut informan ini, mereka dilarang beribadah, diawasi saat makan dan tidur, serta dihina dan dipermalukan selama kelas indoktrinasi.
Banyak yang disiksa karena menolak bekerja sama dengan indoktrinasi. "Jika kami tidak mengaku, polisi tidak akan mengizinkan kami untuk tidur, dalam upaya untuk mematahkan semangat kami," ungkap anggota CAG lainnya.
Operasi penangkapan masih berlangsung hingga kini, dan penganiayaan sama parahnya juga terjadi di daerah lain. Dalam laporan Bitter Winter, pada sore hari 13 Juli lalu, seorang anggota CAG di provinsi Jiangsu melarikan diri dari ruang bawah tanah tempat dia ditahan. Setelah dikejar polisi dan tidak bisa melarikan diri lalu, dia tewas setelah terpaksa melompat dari lantai sebelas sebuah gedung.
Ada laporan lain yang menyebutkan bahwa otoritas China akan melakukan operasi penangkapan CAG gelombang kedua dan ketiga tahun ini. CAG hingga kini masih menjadi gerakan keagamaan paling teraniaya di China.
Pemerintah China secara resmi belum berkomentar atas operasi penangkapan massal terhadap komunitas CAG.
(mas)