Pengusaha Top Israel Ditembak Mati di Mesir, Diduga Dipicu Invasi Rafah

Kamis, 09 Mei 2024 - 08:26 WIB
loading...
Pengusaha Top Israel Ditembak Mati di Mesir, Diduga Dipicu Invasi Rafah
Ziv Kipper, pengusaha top Israel-Kanada, ditembak mati kelompok milisi di Mesir. Pembunuhan ini diduga terkait invasi darat militer Zionis ke Rafah, Gaza selatan. Foto/Facebook Ziv Kipper,
A A A
KAIRO - Ziv Kipper, pengusaha top Israel-Kanada, ditembak mati kelompok milisi di Mesir. Pembunuhan pada hari Selasa tersebut diduga terkait invasi darat militer Zionis ke Rafah, Gaza selatan.

Pihak berwenang Mesir telah membuka penyelidikan atas pembunuhan di kota Alexandria tersebut.

Dalam pernyataan singkat yang dirilis pada Rabu, Kementerian Dalam Negeri Mesir mengatakan bahwa seorang pria Israel-Kanada ditembak mati di Alexandria dan tim penyelidik telah dibentuk untuk menyelidiki apa yang digambarkan sebagai “kasus kriminal”.

Seorang pejabat keamanan Mesir mengatakan kepada The New Arab bahwa pejabat senior keamanan nasional termasuk di antara penyelidik yang ditugaskan untuk menyelidiki kasus ini.



“Beberapa tersangka saat ini sedang diinterogasi, tapi kami belum bisa mengumumkan secara resmi identitas pelakunya,” kata sumber tersebut, yang tidak mau disebutkan namanya, sebagaimana dilansir The New Arab, Kamis (9/4/2024).

“Pejabat Israel menuntut agar Badan Intelijen Mesir terlibat dalam penyelidikan,” lanjut pejabat tersebut.

Ziv Kipper telah tinggal dan bekerja di Mesir selama hampir sembilan tahun, memasuki negara tersebut menggunakan paspor Kanada. Dia adalah CEO OK Group LLC, sebuah perusahaan yang mengekspor buah-buahan dan sayuran beku.

Tak lama setelah pembunuhan tersebut, sebuah organisasi militan terlarang bernama "Vanguards of Liberation—Group of Martyr Mohamed Salah" mengaku bertanggung jawab atas pembunuhan Kipper.

Dalam pernyataan yang belum diverifikasi dalam bahasa Arab yang di-posting di grup Telegram, yang juga menjadi viral selama beberapa jam terakhir, kelompok tersebut mengeklaim bahwa Kipper adalah mata-mata Israel yang menggunakan bisnisnya sebagai kedok untuk kegiatan spionase, termasuk merekrut agen untuk memata-matai Mesir untuk intelijen Israel—Mossad.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1167 seconds (0.1#10.140)