Tidak Ada Oposisi, PM Terlama di Asia Ini Dipastikan Perpanjang Kekuasaan

Minggu, 23 Juli 2023 - 09:43 WIB
loading...
A A A
Partai Cahaya Lilin telah memenangkan 22% suara tahun lalu dan analis mengatakan Hun Sen melihat mereka sebagai ancaman potensial terhadap pemerintahannya.

Analis politik mengatakan Hun Sen menjadi semakin otoriter dalam pemerintahannya.

Awal tahun ini, tokoh oposisi terkemuka Kem Sokha dijatuhi hukuman 27 tahun penjara atas tuduhan pengkhianatan, dan outlet berita utama Voice of Democracy ditutup.

Ini adalah pemilu kedua berturut-turut di mana Hun Sen menargetkan institusi demokrasi dan melumpuhkan oposisi sebelum hari pemungutan suara, kata para analis.

Pada tahun 2018, Partai Rakyat Kamboja miliknya memenangkan setiap kursi di Majelis Nasional yang beranggotakan 125 kursi setelah aliansi oposisi utama dibubarkan oleh pengadilan yang dikontrol secara politik.



Tujuh belas partai lain berpartisipasi dalam pemilu tahun ini, tetapi hampir semuanya terlalu kecil, baru, atau bersekutu dengan partai yang berkuasa untuk dianggap sebagai penantang yang kredibel.

Pemilu tahun ini digelar saat ekonomi Kamboja dilanda ketidakpastian dengan penduduk setempat melaporkan tengah berjuang dengan kenaikan harga bahan bakar, upah yang stagnan, dan utang yang meningkat.

Sementara Hun Sen berkampanye untuk terpilih kembali, dia telah menandai bahwa ini mungkin menjadi masa jabatan terakhirnya. Pada 2021, dia mengatakan akan menyerahkan kendali kepada putra sulungnya yang saat ini memimpin Angkatan Darat Kerajaan Kamboja.

Han Manet adalah kandidat pertama kali untuk kursi parlemen pemilihan ini dan memimpin hari terakhir kampanye partai di Phnom Penh pada hari Jumat.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1597 seconds (0.1#10.140)