10 Negara dengan Angka Kelahiran Terendah, Korsel Paling Mengkhawatirkan

Jum'at, 01 Maret 2024 - 14:38 WIB
loading...
10 Negara dengan Angka Kelahiran Terendah, Korsel Paling Mengkhawatirkan
Ada 10 negara atau pun wilayah teritori dengan angka kelahiran terendah. Korea Selatan yang paling mengkhawatirkan. Foto/Courtesy of Rowena Shek via Business Insider
A A A
JAKARTA - Ada 10 negara atau pun wilayah teritori yang memiliki angka kelahiran terendah. Dari daftar ini, Korea Selatan (Korsel) yang mengkhawatirkan dengan tren perempuan enggan memiliki anak.

Data ini bersumber dari Bank Dunia tahun 2022 dengan acuan total fertility rate atau TFR.

10 Negara atau Teritori dengan Angka Kelahiran Terendah

1. Korea Selatan (TFR: 0,81)

2. Makau (TFR: 0,84)

3. Taiwan (TFR: 0,92)

4. Singapura (TFR: 1,05)

5. Jepang (TFR: 1,23)

6. Hong Kong (TFR: 1,24)

7. Thailand (TFR: 1,27

8. Sri Lanka (TFR: 1,28)

9. Vietnam (TFR: 1,32)

10. China (TFR: 1,34)


Dari daftar itu, Makau dan Hong Kong merupakan wilayah yang menjadi bagian dari China.

Sedangkan Taiwan merupakan wilayah yang memerintah sendiri secara demokraris, namun China masih mengeklaimnya.

TFR adalah rata-rata jumlah anak yang dilahirkan oleh seorang wanita selama masa reproduksinya (15-49 tahun).

Angka TFR di bawah 2,1 menunjukkan tingkat kesuburan di bawah tingkat penggantian, yang berarti populasi negara tersebut akan menyusut jika tidak ada imigrasi.

Faktor Penyebab Rendahnya Angka Kelahiran

1. Biaya hidup yang tinggi

2. Urbanisasi

3. Peningkatan pendidikan dan partisipasi perempuan dalam angkatan kerja

4. Kebijakan pemerintah yang membatasi jumlah anak

Dampak Angka Kelahiran Rendah

1. Penuaan populasi

2. Penurunan angkatan kerja

3. Perlambatan pertumbuhan ekonomi

4. Beban pajak yang lebih tinggi pada generasi muda

Strategi Negara-negara Asia Mendongkrak Angka Kelahiran

1. Memberikan tunjangan dan insentif keuangan kepada keluarga

2. Meningkatkan akses ke layanan penitipan anak

3. Mendorong kesetaraan gender dan partisipasi perempuan dalam angkatan kerja

4. Meningkatkan kesadaran tentang pentingnya memiliki anak

(mas)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1129 seconds (0.1#10.140)