Daniel Ellsberg Pengungkap Kebohongan AS soal Perang Vietnam Meninggal pada Usia 92 Tahun
loading...
A
A
A
WASHINGTON - Daniel Ellsberg, mantan analis militer Amerika Serikat (AS) yang mengungkap kebohongan pemerintahnya soal Perang Vietnam, telah meninggal pada usia 92 tahun, Jumat.
Dia dikenal sebagai whistleblower "Pentagon Papers" karena berani membongkar apa yang disembunyikan Pentagon tentang skala sebenarnya dari Perang Vietnam.
Ellsberg meninggal setelah berjuang melawan kanker pankreas. Hingga hari-hari terakhirnya, dia tetap melanjutkan aktivisme anti-perang.
Dia meninggal di rumahnya di Kensington, California, pada hari Jumat, menurut pernyataan dari keluarganya. "Ellsberg meninggal tanpa rasa sakit, dikelilingi oleh seluruh keluarganya," kata putranya, Robert.
Pada bulan Maret, Ellsberg mengumumkan bahwa dia telah didiagnosis menderita kanker pankreas yang tidak dapat dioperasi, dan diberi waktu antara tiga hingga enam bulan untuk hidup.
Ellsberg menolak untuk menjalani kemoterapi, dan dalam pernyataan terakhir kepada pers dan pendukungnya, memperingatkan bahwa risiko perang nuklir saat ini atas Ukraina sebesar yang pernah dilihat dunia.
Ellsberg mengutuk AS dan Rusia karena mempertahankan doktrin "penggunaan pertama" senjata nuklir, dan menyebut rencana dan latihan perang nuklir oleh kedua belah pihak "tidak bermoral dan gila".
"Ellsberg adalah pahlawan Amerika sejati," tulis jurnalis investigasi Glenn Greenwald di Twitter.
"Dia secara sadar mempertaruhkan nyawanya di penjara untuk menunjukkan kepada sesama warganya bahwa pemerintah AS berbohong tentang perang di Vietnam," lanjut Greenwald.
Dia dikenal sebagai whistleblower "Pentagon Papers" karena berani membongkar apa yang disembunyikan Pentagon tentang skala sebenarnya dari Perang Vietnam.
Ellsberg meninggal setelah berjuang melawan kanker pankreas. Hingga hari-hari terakhirnya, dia tetap melanjutkan aktivisme anti-perang.
Dia meninggal di rumahnya di Kensington, California, pada hari Jumat, menurut pernyataan dari keluarganya. "Ellsberg meninggal tanpa rasa sakit, dikelilingi oleh seluruh keluarganya," kata putranya, Robert.
Pada bulan Maret, Ellsberg mengumumkan bahwa dia telah didiagnosis menderita kanker pankreas yang tidak dapat dioperasi, dan diberi waktu antara tiga hingga enam bulan untuk hidup.
Ellsberg menolak untuk menjalani kemoterapi, dan dalam pernyataan terakhir kepada pers dan pendukungnya, memperingatkan bahwa risiko perang nuklir saat ini atas Ukraina sebesar yang pernah dilihat dunia.
Ellsberg mengutuk AS dan Rusia karena mempertahankan doktrin "penggunaan pertama" senjata nuklir, dan menyebut rencana dan latihan perang nuklir oleh kedua belah pihak "tidak bermoral dan gila".
"Ellsberg adalah pahlawan Amerika sejati," tulis jurnalis investigasi Glenn Greenwald di Twitter.
"Dia secara sadar mempertaruhkan nyawanya di penjara untuk menunjukkan kepada sesama warganya bahwa pemerintah AS berbohong tentang perang di Vietnam," lanjut Greenwald.