Daniel Ellsberg Pengungkap Kebohongan AS soal Perang Vietnam Meninggal pada Usia 92 Tahun
loading...
A
A
A
Kebocoran "Pentagon Papers" tahun 1971 membuat Ellsberg dijuluki sebagai "orang paling berbahaya di Amerika".
Keberaniannya itu menyebabkan pertempuran kasus di Mahkamah Agung ketika administrasi Presiden Richard M Nixon mencoba memblokir publikasi di New York Times. Saat itu, Ellsberg dituduh melakukan spionase.
Tapi tuduhan spionase terhadap Ellsberg akhirnya dibatalkan.
"Daniel adalah seorang pencari kebenaran dan seorang pengungkap kebenaran yang patriotik, seorang aktivis anti-perang, seorang suami tercinta, ayah, kakek, dan kakek buyut, seorang teman baik bagi banyak orang, dan inspirasi bagi banyak orang lainnya.
Dia akan sangat disayang dirindukan oleh kita semua," kata keluarga Ellsberg dalam pernyataan yang diperoleh NPR, Sabtu (17/6/2023).
Selama beberapa dekade, Ellsberg adalah pengkritik yang tak kenal lelah terhadap campur tangan pemerintah dan intervensi militer.
Penentangannya mengkristal selama tahun 1960-an, ketika dia menjadi penasihat Gedung Putih tentang strategi nuklir dan menilai Perang Vietnam untuk Departemen Pertahanan.
Apa yang dipelajari Ellsberg selama periode itu sangat membebani hati nuraninya. Jika saja publik tahu, pikirnya, tekanan politik untuk mengakhiri perang mungkin tidak akan bisa ditolak.
Rilis "Pentagon Papers" setebal 7.000 halaman oleh Ellsberg mengungkap penipuan oleh banyak presiden AS.
Dokumen-dokumen itu bertentangan dengan pernyataan publik oleh pemerintah tentang perang dan pengungkapan yang memberatkan di dalamnya membantu mengakhiri konflik dan, pada akhirnya, menabur benih kejatuhan Presiden Richard M Nixon.
Keberaniannya itu menyebabkan pertempuran kasus di Mahkamah Agung ketika administrasi Presiden Richard M Nixon mencoba memblokir publikasi di New York Times. Saat itu, Ellsberg dituduh melakukan spionase.
Tapi tuduhan spionase terhadap Ellsberg akhirnya dibatalkan.
"Daniel adalah seorang pencari kebenaran dan seorang pengungkap kebenaran yang patriotik, seorang aktivis anti-perang, seorang suami tercinta, ayah, kakek, dan kakek buyut, seorang teman baik bagi banyak orang, dan inspirasi bagi banyak orang lainnya.
Dia akan sangat disayang dirindukan oleh kita semua," kata keluarga Ellsberg dalam pernyataan yang diperoleh NPR, Sabtu (17/6/2023).
Selama beberapa dekade, Ellsberg adalah pengkritik yang tak kenal lelah terhadap campur tangan pemerintah dan intervensi militer.
Penentangannya mengkristal selama tahun 1960-an, ketika dia menjadi penasihat Gedung Putih tentang strategi nuklir dan menilai Perang Vietnam untuk Departemen Pertahanan.
Apa yang dipelajari Ellsberg selama periode itu sangat membebani hati nuraninya. Jika saja publik tahu, pikirnya, tekanan politik untuk mengakhiri perang mungkin tidak akan bisa ditolak.
Rilis "Pentagon Papers" setebal 7.000 halaman oleh Ellsberg mengungkap penipuan oleh banyak presiden AS.
Dokumen-dokumen itu bertentangan dengan pernyataan publik oleh pemerintah tentang perang dan pengungkapan yang memberatkan di dalamnya membantu mengakhiri konflik dan, pada akhirnya, menabur benih kejatuhan Presiden Richard M Nixon.