Profil Gamal Abdul Naser, Tokoh Sentral dalam Perang Enam Hari Melawan Israel
loading...
A
A
A
KAIRO - Gamal Abdul Naser adalah seorang tokoh politik dan militer yang memainkan peran penting dalam sejarah Mesir modern.
Dia dikenal sebagai salah satu pemimpin revolusi Mesir pada tahun 1952, yang menggulingkan rezim monarki dan mendirikan Republik Arab Bersatu.
Salah satu momen penting dalam karirnya adalah Perang Enam Hari pada tahun 1967, yang menjadi titik balik dalam sejarah Timur Tengah.
Lantas, siapakah sosok Gamal Abdul Naser itu dan perannya dalam Perang Enam Hari melawan Israel?
Gamal Abdul Naser dilahirkan pada tanggal 15 Januari 1918 di desa Bakos, Mesir. Ia berasal dari keluarga petani yang sederhana, namun memiliki semangat yang kuat dalam mencari ilmu.
Naser bergabung dengan Akademi Militer Mesir pada tahun 1937 dan menunjukkan bakat luar biasa sebagai seorang pemimpin militer.
Setelah lulus, ia memainkan peran penting dalam gerakan revolusioner yang akhirnya menggulingkan rezim Raja Farouk pada tahun 1952.
Setelah revolusi, Naser menjadi Wakil Presiden Mesir dan kemudian menjabat sebagai Presiden pada tahun 1954.
Ia menerapkan serangkaian reformasi radikal di negaranya, termasuk nasionalisasi terhadap perusahaan-perusahaan asing, redistribusi tanah kepada petani, dan program modernisasi infrastruktur.
Dia dikenal sebagai salah satu pemimpin revolusi Mesir pada tahun 1952, yang menggulingkan rezim monarki dan mendirikan Republik Arab Bersatu.
Salah satu momen penting dalam karirnya adalah Perang Enam Hari pada tahun 1967, yang menjadi titik balik dalam sejarah Timur Tengah.
Lantas, siapakah sosok Gamal Abdul Naser itu dan perannya dalam Perang Enam Hari melawan Israel?
Gamal Abdul Naser dilahirkan pada tanggal 15 Januari 1918 di desa Bakos, Mesir. Ia berasal dari keluarga petani yang sederhana, namun memiliki semangat yang kuat dalam mencari ilmu.
Naser bergabung dengan Akademi Militer Mesir pada tahun 1937 dan menunjukkan bakat luar biasa sebagai seorang pemimpin militer.
Setelah lulus, ia memainkan peran penting dalam gerakan revolusioner yang akhirnya menggulingkan rezim Raja Farouk pada tahun 1952.
Setelah revolusi, Naser menjadi Wakil Presiden Mesir dan kemudian menjabat sebagai Presiden pada tahun 1954.
Ia menerapkan serangkaian reformasi radikal di negaranya, termasuk nasionalisasi terhadap perusahaan-perusahaan asing, redistribusi tanah kepada petani, dan program modernisasi infrastruktur.