Rusia akan Buka Kantor Cabang Kedubes di Yerusalem
loading...
A
A
A
MOSKOW - Rusia berencana mendirikan kantor cabang kedutaan besar (kedubes) di Yerusalem. Langkah itu diungkapkan Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Rusia pada Jumat (16/6/2023).
Pos terdepan baru, yang oleh pernyataan resmi digambarkan sebagai "kantor cabang Bagian Konsuler Kedutaan Besar Rusia di Israel", memperkuat klaim Moskow atas tanah tempatnya berada.
Terletak di sudut jalan King George dan Ma'alot di pusat kota Yerusalem, properti yang saat ini menjadi tempat parkir itu akan menjadi tempat tinggal bagi diplomat Rusia serta ruang konferensi, menurut Kementerian Luar Negeri Rusia.
Kemlu Rusia menggambarkan perjanjian yang ditandatangani dengan Yerusalem bulan lalu sebagai "pencapaian diplomatik".
“Kami percaya langkah ini sepenuhnya melayani kepentingan untuk lebih memperkuat hubungan ramah multifaset antara Rusia dan Israel, serta sejalan dengan arah negara kami yang tidak berubah menuju penyelesaian Timur Tengah yang adil,” papar pernyataan Kedutaan Besar Rusia pada Jumat.
Rusia mengklaim kepemilikan lusinan properti di Yerusalem, beberapa di antaranya terperosok dalam perselisihan hukum yang berkepanjangan.
Meski PM Israel Benjamin Netanyahu telah menjanjikan hal yang paling terkenal, Alexander Courtyard, pada Rusia, keputusannya dibatalkan di pengadilan pada tahun 2022.
Situasi tetap tidak terselesaikan meskipun ada permintaan pribadi dari Presiden Rusia Vladimir Putin kepada mantan PM Naftali Bennett tahun lalu.
Sejak Amerika Serikat (AS) memindahkan kedutaannya di Israel dari ibu kota Tel Aviv yang diakui secara internasional ke kota Yerusalem yang disengketakan pada tahun 2018, beberapa negara juga telah memindahkan kedutaan mereka di sana.
Pos terdepan baru, yang oleh pernyataan resmi digambarkan sebagai "kantor cabang Bagian Konsuler Kedutaan Besar Rusia di Israel", memperkuat klaim Moskow atas tanah tempatnya berada.
Terletak di sudut jalan King George dan Ma'alot di pusat kota Yerusalem, properti yang saat ini menjadi tempat parkir itu akan menjadi tempat tinggal bagi diplomat Rusia serta ruang konferensi, menurut Kementerian Luar Negeri Rusia.
Kemlu Rusia menggambarkan perjanjian yang ditandatangani dengan Yerusalem bulan lalu sebagai "pencapaian diplomatik".
“Kami percaya langkah ini sepenuhnya melayani kepentingan untuk lebih memperkuat hubungan ramah multifaset antara Rusia dan Israel, serta sejalan dengan arah negara kami yang tidak berubah menuju penyelesaian Timur Tengah yang adil,” papar pernyataan Kedutaan Besar Rusia pada Jumat.
Rusia mengklaim kepemilikan lusinan properti di Yerusalem, beberapa di antaranya terperosok dalam perselisihan hukum yang berkepanjangan.
Meski PM Israel Benjamin Netanyahu telah menjanjikan hal yang paling terkenal, Alexander Courtyard, pada Rusia, keputusannya dibatalkan di pengadilan pada tahun 2022.
Situasi tetap tidak terselesaikan meskipun ada permintaan pribadi dari Presiden Rusia Vladimir Putin kepada mantan PM Naftali Bennett tahun lalu.
Sejak Amerika Serikat (AS) memindahkan kedutaannya di Israel dari ibu kota Tel Aviv yang diakui secara internasional ke kota Yerusalem yang disengketakan pada tahun 2018, beberapa negara juga telah memindahkan kedutaan mereka di sana.