Habisi 2 Milisi Taliban dengan AK-47, Gadis Ini Siap Bertarung Lagi

Kamis, 23 Juli 2020 - 06:36 WIB
loading...
Habisi 2 Milisi Taliban dengan AK-47, Gadis Ini Siap Bertarung Lagi
Qamar Gul, 15, gadis Afghanistan yang menembak mati dua milisi Taliban sebagai balas dendam atas kematian ayah dan ibunya. Foto/Fox News/Twitter
A A A
KABUL - Seorang gadis berusia 15 tahun di Afghanistan yang menembak mati dua milisi Taliban menyatakan siap untuk bertarung lagi melawan kelompok tersebut.

Gadis remaja bernama Qamar Gul ini menghabisi dua milisi Taliban dengan senapan serbu AK-47 sebagai balas dendam setelah ayah dan ibunya dibunuh kelompok tersebut.

Dia mengaku tak takut jika kelompok pemberontak akan datang lagi untuk menyerangnya.

Gara-gara menghabisi dua milisi Taliban , Qamar Gul telah menjadi pemberitaan media internasional. Dia beraksi ketika kelompok pemberontak itu menyerbu rumahnya pekan lalu di sebuah desa di distrik Taywara di provinsi Ghor.

"Saya tidak lagi takut pada mereka dan saya siap melawan mereka lagi," kata Gul kepada AFP melalui telepon dari rumah seorang kerabatnya. (Baca: Balas Dendam, Gadis Ini Habisi 2 Milisi Taliban dengan Senapan AK-47 )

Gul mengatakan kejadian yang membuatnya mengangkat senapan serbu AK-47 dimulai pada malam pekan lalu. Saat itu, dia tertidur di kamarnya bersama adik lelakinya yang berusia 12 tahun. Dia mendengar suara lelaki mendobrak pintu rumah mereka.

"Ibu saya berlari untuk menghentikan mereka, tetapi pada saat itu mereka sudah mendobrak pintu," kata Gul.

"Mereka membawa ayah dan ibu saya ke luar dan menembak mereka beberapa kali. Saya takut," ujarnya.

"Tetapi beberapa saat kemudian, kemarahan mengambil alih. Saya mengambil senapan yang kami punya di rumah, pergi ke pintu dan menembak mereka," paparnya, yang dilansir Kamis (23/7/2020).

Gul mengatakan adiknya ikut membantu ketika salah satu pemberontak, yang diyakini adalah salah satu petinggi Taliban, mencoba membalas tembakan.

"Saudara saya mengambil senapan dari saya dan memukul (menembak) dia. Milisi itu melarikan diri dengan kondisi terluka, dan kembali kemudian," kata Gul.

Pada saat itu, beberapa penduduk desa dan milisi pro-pemerintah telah tiba di rumah. Kelompok Taliban akhirnya melarikan diri setelah baku tembak yang lama.

The New York Times melaporkan pada hari Rabu bahwa pembunuhan di rumah Gul juga melibatkan perselisihan keluarga, di mana salah satu penyerang adalah suami Gul sendiri.

Para pejabat mengatakan kepada AFP bahwa kelompok Taliban datang untuk membunuh ayah Gul, yang merupakan kepala desa, karena ia mendukung pemerintah Afghanistan.

Para pemberontak Taliban secara teratur membunuh penduduk desa yang mereka curigai sebagai informan bagi pemerintah atau pasukan keamanan.

Distrik Taywara, tempat desa Gul berada, adalah daerah terpencil dengan komunikasi sporadis dan tempat bentrokan hampir setiap hari antara pasukan pemerintah dan Taliban.

Gul mengatakan ayahnya telah mengajarinya cara menembak dengan senapan serbu AK-47. "Saya bangga saya membunuh pembunuh orang tua saya," katanya.

"Saya membunuh mereka karena mereka membunuh orang tua saya, dan juga karena saya tahu mereka akan datang untuk saya dan adik lelaki saya."

Gul menyesal dia tidak bisa mengucapkan selamat tinggal kepada ibu dan ayahnya. "Setelah saya membunuh kedua (milisi) Taliban, saya pergi untuk berbicara dengan orang tua saya, tetapi mereka tidak bernafas," katanya.

"Saya merasa sedih, saya tidak bisa berbicara dengan mereka untuk terakhir kalinya."

Warga Afghanistan ramai-ramai memuji Gul melalui media sosial. Foto-foto Gul yang mengenakan jilbab dan memegang AK-47 telah dibagikan secara luas di media sosial.

Ratusan orang telah meminta pemerintah untuk melindungi Gul dan keluarganya. "Saya menuntut presiden untuk membantu memindahkannya ke tempat yang aman karena keamanannya dan keluarganya berisiko," tulis aktivis hak-hak perempuan terkemuka dan mantan anggota parlemen Fawzia Koofi di Facebook.

Presiden Ashraf Ghani juga memuji Gul. "(Dia) membela keluarganya melawan musuh yang kejam," kata juru bicara presiden, Sediq Sediqqi, kepada AFP.

Seorang juru bicara Taliban telah mengonfirmasi operasi yang terjadi di daerah serangan itu, tetapi membantah bahwa salah satu milisi kelompok itu telah dibunuh oleh seorang gadis remaja.
(min)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1160 seconds (0.1#10.140)