Daftar Negara-negara Asia yang Sedang Konflik di Darat dan Lautan

Senin, 11 Maret 2024 - 15:45 WIB
loading...
Daftar Negara-negara Asia yang Sedang Konflik di Darat dan Lautan
Kapal Penjaga Pantai China (atas) terlihat di dekat kapal Penjaga Laut Vietnam di Laut China Selatan, sekitar 210 km (130 mil) lepas pantai Vietnam, 14 Mei 2014. Foto/REUTERS/Nguyen Minh
A A A
BEIJING - Asia, salah satu benua terbesar dan paling beragam di dunia, adalah rumah bagi berbagai negara dan budaya. Sayangnya, beberapa negara di Asia saat ini sedang mengalami konflik, baik itu konflik internal maupun konflik dengan negara lain.

Konflik-konflik ini seringkali melibatkan isu-isu politik, etnis, agama, dan teritorial yang kompleks. Tak hanya itu, konflik itu kadang melibatkan 2 negara atau lebih.

Berikut ini merupakan beberapa negara di Asia yang saat ini sedang mengalami konflik. Kami akan membahas secara rinci tentang setiap negara, termasuk pihak-pihak yang terlibat.

1. Afghanistan


Negara ini telah mengalami konflik selama beberapa dekade, dengan berbagai kelompok bersenjata yang berperang untuk menguasai wilayah.

Konflik ini telah menyebabkan kerusakan besar pada infrastruktur negara dan telah menyebabkan banyak korban jiwa.

2. Myanmar


Myanmar juga mengalami konflik internal yang berkepanjangan. Konflik ini melibatkan pemerintah pusat dan berbagai kelompok etnis yang berjuang untuk otonomi.

Situasi ini telah mempengaruhi stabilitas negara dan telah menyebabkan krisis kemanusiaan. Konflik di Myanmar juga telah mendorong jutaan etnis Rohingya mengungsi ke Bangladesh dan negara-negara lain, termasuk Indonesia.

3. Konflik India dan Pakistan


Konflik antara India dan Pakistan, terutama mengenai wilayah Kashmir, telah berlangsung selama beberapa dekade.

Konflik ini telah menyebabkan ketegangan regional dan telah berdampak pada hubungan antara kedua negara.

4. Korea Utara dan Korea Selatan


Secara teknis masih dalam keadaan perang sejak Perang Korea berakhir pada tahun 1953, kedua negara ini telah mengalami periode ketegangan dan distensi.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1052 seconds (0.1#10.140)