Banjir Bandang Tewaskan Lebih 100 Orang di Pakistan dan Afghanistan
loading...
A
A
A
ISLAMABAD - Pihak berwenang di Pakistan dan Afghanistan mengatakan bahwa curah hujan yang tinggi di luar musim, petir dan banjir di kedua negara tetangga tersebut telah menewaskan sedikitnya 100 orang selama beberapa hari terakhir.
Juru bicara Otoritas Manajemen Bencana Nasional Afghanistan mengatakan banjir telah menyebabkan kerugian jiwa dan material di 13 dari 34 provinsi di negara itu.
Janan Saiq melaporkan, bencana tersebut mengakibatkan hampir 50 orang meninggal dunia, puluhan luka-luka, dan hilangnya ratusan hewan ternak.
Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan di Afghanistan mengatakan pada hari Selasa bahwa hujan lebat dan banjir baru-baru ini telah berdampak pada lebih dari 1.200 keluarga dan merusak hampir 1.000 rumah dan setidaknya 25.000 hektar lahan pertanian.
Pernyataan tersebut mencatat bahwa PBB dan mitranya sedang menilai dampak dan kebutuhan terkait serta memberikan bantuan.
Badan meteorologi Afghanistan memperkirakan curah hujan yang lebih lebat diperkirakan akan terjadi di sebagian besar provinsi.
Afghanistan yang dilanda kemiskinan belum pulih dari kehancuran akibat konflik dan bencana alam selama bertahun-tahun, termasuk banjir, kekeringan, dan gempa bumi.
Pada Oktober lalu, serangkaian gempa bumi mengguncang Herat bagian barat dan provinsi sekitarnya, menewaskan sekitar 1.500 orang.
Pada Selasa (16/4/2024), pemerintah federal dan provinsi Pakistan melaporkan bahwa lebih dari 50 orang tewas akibat hujan lebat, banjir bandang, petir, badai dan tanah longsor.
Juru bicara Otoritas Manajemen Bencana Nasional Afghanistan mengatakan banjir telah menyebabkan kerugian jiwa dan material di 13 dari 34 provinsi di negara itu.
Janan Saiq melaporkan, bencana tersebut mengakibatkan hampir 50 orang meninggal dunia, puluhan luka-luka, dan hilangnya ratusan hewan ternak.
Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan di Afghanistan mengatakan pada hari Selasa bahwa hujan lebat dan banjir baru-baru ini telah berdampak pada lebih dari 1.200 keluarga dan merusak hampir 1.000 rumah dan setidaknya 25.000 hektar lahan pertanian.
Pernyataan tersebut mencatat bahwa PBB dan mitranya sedang menilai dampak dan kebutuhan terkait serta memberikan bantuan.
Badan meteorologi Afghanistan memperkirakan curah hujan yang lebih lebat diperkirakan akan terjadi di sebagian besar provinsi.
Afghanistan yang dilanda kemiskinan belum pulih dari kehancuran akibat konflik dan bencana alam selama bertahun-tahun, termasuk banjir, kekeringan, dan gempa bumi.
Pada Oktober lalu, serangkaian gempa bumi mengguncang Herat bagian barat dan provinsi sekitarnya, menewaskan sekitar 1.500 orang.
Pada Selasa (16/4/2024), pemerintah federal dan provinsi Pakistan melaporkan bahwa lebih dari 50 orang tewas akibat hujan lebat, banjir bandang, petir, badai dan tanah longsor.