PM Australia Frustrasi soal Nasib Bos WikiLeaks Julian Assange
loading...
A
A
A
LONDON - Perdana Menteri (PM) Australia Anthony Albanese meluapkan frustrasinya atas penahanan yang berkelanjutan dan pengejaran Amerika Serikat (AS) terhadap pemimpin situs anti-kerahasiaan WikiLeaks Julian Assange.
Assange, warga Australia, masih ditahan di penjara Inggris dan Amerika terus menuntut ekstradisinya.
Amerika Serikat ingin sekali memenjarakan Assange atas tuduhan telah membocorkan berbagai dokumen rahasia Amerika, termasuk dugaan kejahatan perang AS di beberapa negara, melalui WikiLeaks.
"Ini perlu diselesaikan, kami sedang bekerja melalui saluran diplomatik, kami memperjelas posisi kami dalam kasus Assange," kata PM Albanese kepada ABC News pada Kamis malam dalam sebuah wawancara di Inggris, yang dilansir Jumat (5/5/2023).
Assange telah ditahan di penjara Inggris selama empat tahun terakhir atau sejak dia ditangkap di Kedutaan Ekuador di London pada 2019.
Prihatin dengan kesehatan bos WikiLeaks tersebut, PM Albanese mengatakan dia frustrasi karena pemerintahnya tidak dapat menemukan solusi diplomatik untuk penahanan Assange yang sedang berlangsung.
"Saya terus mengatakan secara pribadi apa yang saya katakan di depan umum sebagai pemimpin Partai Buruh dan apa yang saya katakan sebagai Perdana Menteri, cukup sudah cukup," kata Albanese.
PM Australia tersebut berada di Inggris untuk menghadiri penobatan Raja Charles III.
"Ini perlu dibawa ke kesimpulan," katanya tentang kasus Assange, yang diburu oleh pemerintah AS dengan menuntut ekstradisinya dari Inggris.
Assange, warga Australia, masih ditahan di penjara Inggris dan Amerika terus menuntut ekstradisinya.
Amerika Serikat ingin sekali memenjarakan Assange atas tuduhan telah membocorkan berbagai dokumen rahasia Amerika, termasuk dugaan kejahatan perang AS di beberapa negara, melalui WikiLeaks.
"Ini perlu diselesaikan, kami sedang bekerja melalui saluran diplomatik, kami memperjelas posisi kami dalam kasus Assange," kata PM Albanese kepada ABC News pada Kamis malam dalam sebuah wawancara di Inggris, yang dilansir Jumat (5/5/2023).
Assange telah ditahan di penjara Inggris selama empat tahun terakhir atau sejak dia ditangkap di Kedutaan Ekuador di London pada 2019.
Prihatin dengan kesehatan bos WikiLeaks tersebut, PM Albanese mengatakan dia frustrasi karena pemerintahnya tidak dapat menemukan solusi diplomatik untuk penahanan Assange yang sedang berlangsung.
"Saya terus mengatakan secara pribadi apa yang saya katakan di depan umum sebagai pemimpin Partai Buruh dan apa yang saya katakan sebagai Perdana Menteri, cukup sudah cukup," kata Albanese.
PM Australia tersebut berada di Inggris untuk menghadiri penobatan Raja Charles III.
"Ini perlu dibawa ke kesimpulan," katanya tentang kasus Assange, yang diburu oleh pemerintah AS dengan menuntut ekstradisinya dari Inggris.