Video Tentaranya Dipenggal Beredar, Ukraina: Rusia Lebih Buruk dari ISIS
loading...
A
A
A
KIEV - Pemerintah Ukraina marah setelah video yang beredar online menunjukkan pemenggalan seorang tentarnya yang menjadi tawanan perang oleh pasukan Rusia .
Dalam klip itu, seorang pria berseragam dengan ban lengan kuning—tanda pengenal militer Ukraina—dapat dilihat di tanah sambil berteriak “sakit” ketika pria berseragam lain mengenakan pita putih di kakinya—identitas militer Rusia—berlutut di atasnya dan mengeksekusinya dengan pisau.
Keaslian video dan lokasinya belum bisa diverifikasi secara independen.
The Insider melaporkan blogger militer pro-Rusia tampaknya membenarkan klip itu sebagai realitas perang.
Presiden Volodymyr Zelensky bersumpah untuk menuntut pertanggung jawaban dari para pelaku pemenggalan tersebut. Dia mengatakan bahwa "kekalahan teror diperlukan".
“Ada sesuatu yang tidak dapat diabaikan oleh siapa pun di dunia: betapa mudahnya binatang buas ini membunuh,” katanya dalam sebuah pidato video.
Uni Eropa juga mengutuk tindakan brutal yang terlihat dalam rekaman video itu dan berjanji untuk meminta pertanggungjawaban semua penjahat perang.
"Kami tidak memiliki informasi lebih lanjut tentang kebenaran video tersebut. Karena itu, jika dikonfirmasi, ini adalah pengingat brutal lainnya tentang sifat tidak manusiawi dari agresi Rusia," kata juru bicara Uni Eropa Nabila Massrali.
Presiden Dewan Eropa Charles Michel kemudian men-tweet bahwa dia "malu" oleh "video mengerikan" tersebut.
Dalam klip itu, seorang pria berseragam dengan ban lengan kuning—tanda pengenal militer Ukraina—dapat dilihat di tanah sambil berteriak “sakit” ketika pria berseragam lain mengenakan pita putih di kakinya—identitas militer Rusia—berlutut di atasnya dan mengeksekusinya dengan pisau.
Keaslian video dan lokasinya belum bisa diverifikasi secara independen.
The Insider melaporkan blogger militer pro-Rusia tampaknya membenarkan klip itu sebagai realitas perang.
Baca Juga
Presiden Volodymyr Zelensky bersumpah untuk menuntut pertanggung jawaban dari para pelaku pemenggalan tersebut. Dia mengatakan bahwa "kekalahan teror diperlukan".
“Ada sesuatu yang tidak dapat diabaikan oleh siapa pun di dunia: betapa mudahnya binatang buas ini membunuh,” katanya dalam sebuah pidato video.
Uni Eropa juga mengutuk tindakan brutal yang terlihat dalam rekaman video itu dan berjanji untuk meminta pertanggungjawaban semua penjahat perang.
"Kami tidak memiliki informasi lebih lanjut tentang kebenaran video tersebut. Karena itu, jika dikonfirmasi, ini adalah pengingat brutal lainnya tentang sifat tidak manusiawi dari agresi Rusia," kata juru bicara Uni Eropa Nabila Massrali.
Presiden Dewan Eropa Charles Michel kemudian men-tweet bahwa dia "malu" oleh "video mengerikan" tersebut.