AS Bimbang, Ini 3 Negara NATO yang Masih Menghalangi Kemenangan Rusia di Ukraina

Kamis, 03 April 2025 - 15:20 WIB
loading...
AS Bimbang, Ini 3 Negara...
Tentara negara anggota NATO menggelar latihan militer. Foto/anadolu
A A A
LONDON - Terdapat sejumlah negara anggota NATO yang masih menghalangi kemenangan Rusia di Ukraina. Pengecualian untuk Amerika Serikat (AS) yang belakangan bimbang dan seakan mulai menarik dukungan secara perlahan untuk Kiev.

Konflik Rusia-Ukraina masih belum berakhir secara tuntas. Sejak invasi yang dilakukan Moskow pada Februari 2022, perang di antara keduanya telah menyeret negara-negara lain, termasuk sebagian anggota Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO).

Tak bisa diremehkan, dukungan militer dari negara-negara NATO menjadi salah satu faktor kunci yang membuat Ukraina mampu bertahan selama tiga tahun perang.

Di antara semua pendukung Kiev, ada beberapa negara yang paling gigih dalam memperkuat pertahanan Ukraina dan menghambat kemenangan Rusia. Siapa saja?

Negara NATO yang Masih Menghalangi Kemenangan Rusia di Ukraina

1. Inggris


Sejak awal invasi Rusia, Inggris telah menjadi satu pendukung terkuat Ukraina di luar Amerika Serikat. Tak hanya berupa persenjataan dan dana, mereka turut memberi sanksi berat untuk Moskow sebagai akibat dari invasinya ke Kiev.

Melansir Atlantic Council, sejak dimulainya invasi Rusia pada awal 2022, data dari Kiel Institute for the World Economy mencatat bantuan militer Inggris hingga akhir tahun 2024 telah mencapai USD10,4 miliar, menempatkan negara tersebut di posisi ketiga setelah Amerika Serikat dan Jerman di antara mitra internasional Ukraina.

London juga memberikan kategori senjata baru termasuk tank tempur modern dan rudal jelajah.

Selain bantuan militer langsung, dukungan Inggris untuk Ukraina juga mencakup kerja sama di berbagai bidang termasuk keamanan siber, intelijen, dan penanggulangan ancaman hibrida.

Sementara di bidang diplomatik, Inggris menganjurkan tindakan sanksi keras terhadap Rusia dan menarik perhatian internasional terhadap kejahatan Kremlin di Ukraina.
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Siapa Peter Fitzek?...
Siapa Peter Fitzek? Pemimpin Ekstremis yang Mengaku sebagai Raja Kerajaan Jerman
Trump Puji Presiden...
Trump Puji Presiden Suriah: Pria yang Menarik dan Tangguh
Iran Terbuka untuk Pembatasan...
Iran Terbuka untuk Pembatasan Pengayaan Uranium Sementara
Bertemu Putra Mahkota...
Bertemu Putra Mahkota Arab Saudi, Trump akan Cabut Semua Sanksi AS pada Suriah
Arab Saudi Teken Kesepakatan...
Arab Saudi Teken Kesepakatan Lebih dari Rp4.982 Triliun dengan AS
Di Arab Saudi, Trump...
Di Arab Saudi, Trump Tegaskan Warga Gaza Berhak Dapat Masa Depan yang Jauh Lebih Baik
Raja Charles III Tidak...
Raja Charles III Tidak Percaya Sama Sekali pada Pangeran Harry, Hubungan Kian Memburuk
AS dan Indonesia Gelar...
AS dan Indonesia Gelar Misi Investigasi Cari Anggota Militer Amerika yang Hilang Saat PD II
Artis Hollywood dan...
Artis Hollywood dan Tokoh Film Dunia Ramai-Ramai Kecam Genosida Israel di Gaza
Rekomendasi
48 Tahun Jadi Kampus...
48 Tahun Jadi Kampus Unggulan di Indonesa, UWKS Telah Luluskan 48.000 Sarjana
MNC Peduli Raih Platinum...
MNC Peduli Raih Platinum Award di Ajang 2nd Bina Mitra UMKM Award 2025
Sahroni Nilai Aksi Premanisme...
Sahroni Nilai Aksi Premanisme dalam Dunia Usaha Harus Diberantas
Berita Terkini
5 Bukti Kedekatan PM...
5 Bukti Kedekatan PM India Narendra Modi dengan Zionis Israel
Bagaimana Pakistan Mengembangkan...
Bagaimana Pakistan Mengembangkan Sistem Pertahanan ABC Mengalahkan India?
Dulu India Jadi Pendukung...
Dulu India Jadi Pendukung Palestina, tapi Perang Pakistan Mengubah Segalanya
Ini Peran Israel dalam...
Ini Peran Israel dalam Memperkeruh Perang India dan Pakistan
Siapa Peter Fitzek?...
Siapa Peter Fitzek? Pemimpin Ekstremis yang Mengaku sebagai Raja Kerajaan Jerman
Perbandingan Jumlah...
Perbandingan Jumlah Umat Muslim di Pakistan Vs India
Infografis
Negara NATO Ini Klaim...
Negara NATO Ini Klaim akan Diinvasi Rusia dalam Beberapa Tahun
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved