Video Tentaranya Dipenggal Beredar, Ukraina: Rusia Lebih Buruk dari ISIS

Kamis, 13 April 2023 - 09:04 WIB
loading...
Video Tentaranya Dipenggal...
Pemerintah Ukraina marah setelah video yang beredar menunjukkan tentaranya dipenggal pasukan Rusia. Foto/Staf Umum Angkatan Bersenjata Ukraina
A A A
KIEV - Pemerintah Ukraina marah setelah video yang beredar online menunjukkan pemenggalan seorang tentarnya yang menjadi tawanan perang oleh pasukan Rusia .

Dalam klip itu, seorang pria berseragam dengan ban lengan kuning—tanda pengenal militer Ukraina—dapat dilihat di tanah sambil berteriak “sakit” ketika pria berseragam lain mengenakan pita putih di kakinya—identitas militer Rusia—berlutut di atasnya dan mengeksekusinya dengan pisau.

Keaslian video dan lokasinya belum bisa diverifikasi secara independen.

The Insider melaporkan blogger militer pro-Rusia tampaknya membenarkan klip itu sebagai realitas perang.

Baca Juga: Beredar Video Tentara Ukraina Dipenggal

Presiden Volodymyr Zelensky bersumpah untuk menuntut pertanggung jawaban dari para pelaku pemenggalan tersebut. Dia mengatakan bahwa "kekalahan teror diperlukan".

“Ada sesuatu yang tidak dapat diabaikan oleh siapa pun di dunia: betapa mudahnya binatang buas ini membunuh,” katanya dalam sebuah pidato video.

Uni Eropa juga mengutuk tindakan brutal yang terlihat dalam rekaman video itu dan berjanji untuk meminta pertanggungjawaban semua penjahat perang.

"Kami tidak memiliki informasi lebih lanjut tentang kebenaran video tersebut. Karena itu, jika dikonfirmasi, ini adalah pengingat brutal lainnya tentang sifat tidak manusiawi dari agresi Rusia," kata juru bicara Uni Eropa Nabila Massrali.

Presiden Dewan Eropa Charles Michel kemudian men-tweet bahwa dia "malu" oleh "video mengerikan" tersebut.

"Akuntabilitas dan keadilan harus menang atas teror dan impunitas. Uni Eropa akan melakukan semua yang mungkin untuk memastikan itu. Uni Eropa akan terus mendukung Ukraina selama diperlukan," tulis Michel.

Kremlin mengatakan keaslian video mengerikan itu perlu diverifikasi.

"Pertama-tama, keaslian rekaman mengerikan ini perlu diverifikasi," kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov kepada wartawan pada Rabu. "Kita hidup di dunia palsu," ujarnya, seperti dikutip The Moscow Times, Kamis (13/4/2023).

Kantor kejaksaan umum Ukraina mengatakan sedang menetapkan identitas tentara Rusia sehubungan dengan kasus kriminal yang melanggar hukum dan kebiasaan perang.

Setelah video eksekusi itu beredar, Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba mengecam Rusia—menyebutnya "lebih buruk dari ISIS" dan menyerukan penghapusan negara itu dari PBB.

“Tidak masuk akal bahwa Rusia, yang lebih buruk dari ISIS, memimpin DK [Dewan Keamanan] PBB,” tulis Kuleba pada hari Rabu.

"Teroris Rusia harus diusir dari Ukraina dan PBB dan dimintai pertanggungjawaban atas kejahatan mereka," lanjut dia.

Menurut CNN, video lain yang diduga difilmkan oleh kelompok tentara bayaran Rusia; Wagner Group, dan di-posting di saluran media sosial pro-Rusia minggu lalu menunjukkan mayat dua tentara Ukraina yang dipenggal di samping kendaraan militer yang hancur.

Mengutip akun media sosial Rusia, media AS itu melaporkan bahwa video kedua mungkin diambil di dekat Bakhmut, tempat beberapa pertempuran perang paling sengit di Ukraina timur.

Moskow dan Kiev telah berulang kali saling menuduh membunuh tawanan perang sejak Rusia menginvasi Ukraina lebih dari setahun yang lalu, dan beberapa video yang diduga menunjukkan pembunuhan tawanan perang beredar di internet.
(mas)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Negara NATO Ini Gagal...
Negara NATO Ini Gagal Penuhi Janji Pasok Jet Tempur F-16 ke Ukraina
Putin Perintahkan Gencatan...
Putin Perintahkan Gencatan Senjata 3 Hari Dimulai, Ukraina Sebut Hanya Sandiwara
Rusia Tembak Jatuh Lebih...
Rusia Tembak Jatuh Lebih dari 500 Drone Ukraina dalam Sehari
Meski Ukraina Tebar...
Meski Ukraina Tebar Ancaman, Siapa yang Datang ke Parade Hari Kemenangan di Moskow?
Trump Incar Bantuan...
Trump Incar Bantuan Erdogan untuk Akhiri Perang Rusia-Ukraina
Rusia Tutup Semua Bandara...
Rusia Tutup Semua Bandara di Moskow akibat Serangan Pesawat Nirawak Ukraina
Daftar Harga Gas di...
Daftar Harga Gas di Negara-negara Eropa, Dari yang Termahal hingga Paling Murah
India Kirim Drone Pembawa...
India Kirim Drone Pembawa Bom Buatan Israel ke Pakistan, WNI Diminta Tak Keluar Rumah
Terungkap! Intelijen...
Terungkap! Intelijen Pakistan Endus Rencana Serangan India
Rekomendasi
Dukung Kebijakan Bahlil,...
Dukung Kebijakan Bahlil, Abdul Rahman Farisi Soroti Hilirisasi dan Kedaulatan SDA
Menko AHY Paparkan Empat...
Menko AHY Paparkan Empat Prioritas Pembangunan Infrastruktur di 2025
Kenapa Tidak Ada yang...
Kenapa Tidak Ada yang Berani Bongkar Makam Kaisar China Pertama? Ini Jawabannya
Berita Terkini
Israel Jatuhkan 100.000...
Israel Jatuhkan 100.000 Ton Bom di Gaza, Hapus 2.200 Keluarga
Yordania Raup Untung...
Yordania Raup Untung hingga Rp6,6 Miliar Per Bantuan Udara untuk Gaza
AS Tegaskan Tak Perlu...
AS Tegaskan Tak Perlu Izin Israel untuk Buat Kesepakatan dengan Houthi
Sosok Kolonel Sofiya...
Sosok Kolonel Sofiya Qureshi, Salah Satu Tentara Wanita India Dalang Operasi Sindoor di Pakistan
Apakah India Sekutu...
Apakah India Sekutu Israel? Simak Ulasan Lengkapnya
Adu Kuat Senjata Nuklir...
Adu Kuat Senjata Nuklir Pakistan vs India, Mana Lebih Unggul?
Infografis
AS Setujui Penjualan...
AS Setujui Penjualan Peralatan Senilai Rp5 T untuk F-16 ke Ukraina
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved