20 Tahun Lalu Rachel Corrie Digilas Buldoser Israel saat Bela Palestina
loading...
A
A
A
Pasukan rezim Israel kala itu berdalih tidak melihat Corrie karena pandangan terganggu. Tapi, dalih itu janggal, sebab Corrie sudah melambaikan tangan dan berteriak memohon untuk menghentikan laju buldoser.
Penyelidikan militer Israel juga menyimpulkan kematian Corrie sebagai kecelakaan. Kesimpulan ini yang menyedihkan orangtuanya dan para aktivis pro-Palestina.
Kelompok-kelompok HAM, seperti Amnesty International, Human Rights Watch, B’Tselem dan Yesh Din, mengecam penyelidikan militer Israel atas kematian Corrie.
Pada tahun 2005, Craig dan Cindy Corrie mengajukan gugatan perdata terhadap negara Israel. Gugatan diajukan karena Israel tidak melakukan penyelidikan penuh dan kredibel dalam kasus kematian putri mereka.
Orang tua Corrie meyakini putri mereka sengaja dibunuh oleh tentara Israel yang sembrono.
Pada bulan Agustus 2012, sebuah pengadilan Israel menolak gugatan orang tua Corrie. Pengadilan Israel justru menjunjung tinggi hasil investigasi militer tahun 2003.
Ironisnya, pengadilan memutuskan bahwa Pemerintah Israel tidak bertanggung jawab atas kematian Corrie. Keputusan pengadilan itu dikecam kelompok-kelompok HAM dunia.
Namun, pemerintah AS tidak bersuara. Orang tua Corrie mengajukan banding terhadap putusan pengadilan Israel bulan Agustus 2012. Lagi-lagi, Mahkamah Agung Israel pada 14 Februari 2015 menolak banding mereka.
Pada tahun 2005 drama perempuan bertajuk “My Name Is Rachel Corrie” dipentaskan di Royal Court Theater London. Sambutannya luar biasa. Pada bulan April 2015, drama ini dipentaskan Off Broadway di East Village, New York, yang juga disambut antusias.
Sebuah kota di Ramallah, Tepi Barat, secara khusus menjadikan nama Rachel Corrie sebagai nama jalan. Nama aktivis ini juga abadi di sebuah batu nisan simbolik di pemakaman Teheran, Iran.
Penyelidikan militer Israel juga menyimpulkan kematian Corrie sebagai kecelakaan. Kesimpulan ini yang menyedihkan orangtuanya dan para aktivis pro-Palestina.
Kelompok-kelompok HAM, seperti Amnesty International, Human Rights Watch, B’Tselem dan Yesh Din, mengecam penyelidikan militer Israel atas kematian Corrie.
Pada tahun 2005, Craig dan Cindy Corrie mengajukan gugatan perdata terhadap negara Israel. Gugatan diajukan karena Israel tidak melakukan penyelidikan penuh dan kredibel dalam kasus kematian putri mereka.
Orang tua Corrie meyakini putri mereka sengaja dibunuh oleh tentara Israel yang sembrono.
Pada bulan Agustus 2012, sebuah pengadilan Israel menolak gugatan orang tua Corrie. Pengadilan Israel justru menjunjung tinggi hasil investigasi militer tahun 2003.
Ironisnya, pengadilan memutuskan bahwa Pemerintah Israel tidak bertanggung jawab atas kematian Corrie. Keputusan pengadilan itu dikecam kelompok-kelompok HAM dunia.
Namun, pemerintah AS tidak bersuara. Orang tua Corrie mengajukan banding terhadap putusan pengadilan Israel bulan Agustus 2012. Lagi-lagi, Mahkamah Agung Israel pada 14 Februari 2015 menolak banding mereka.
Pada tahun 2005 drama perempuan bertajuk “My Name Is Rachel Corrie” dipentaskan di Royal Court Theater London. Sambutannya luar biasa. Pada bulan April 2015, drama ini dipentaskan Off Broadway di East Village, New York, yang juga disambut antusias.
Sebuah kota di Ramallah, Tepi Barat, secara khusus menjadikan nama Rachel Corrie sebagai nama jalan. Nama aktivis ini juga abadi di sebuah batu nisan simbolik di pemakaman Teheran, Iran.