Angkatan Laut AS Rilis Foto-foto Pertama Balon Mata-mata China yang Ditembak Jatuh
loading...
A
A
A
WASHINGTON - Angkatan Laut Amerika Serikat (AS) merilis gambar resmi pertama dari upayanya mendapatkan "balon pengintai" China.
Balon itu ditembak jatuh di atas Samudra Atlantik setelah terlihat di wilayah udara AS pekan lalu.
Foto-foto yang diterbitkan pada Selasa (7/2/2023) menunjukkan anggota Angkatan Laut AS dari kelompok persenjataan bahan peledak bersandar di atas perahu karet lambung kaku dan menarik sebagian besar kain luar putih dan struktur cangkang balon.
Menggunakan drone bawah air, kapal perang, dan kapal tiup, Angkatan Laut melakukan operasi ekstensif mengumpulkan semua bagian perangkat.
Balon itu menghabiskan beberapa hari terbang di atas Amerika Utara minggu lalu sebelum ditembak jatuh pada Sabtu di lepas pantai Carolina Selatan.
Balon itu berukuran tinggi sekitar 60 meter dan membawa paket sensor panjang di bawahnya, yang dikatakan Kepala Komando Utara AS, Jenderal Glen VanHerck, awal pekan ini seukuran jet regional kecil.
Meski Beijing mengatakan balon itu adalah "pesawat sipil tak berawak" yang terutama mengumpulkan data cuaca dan terbang keluar jalur, Washington mengecam kehadirannya di wilayah udara AS sebagai pelanggaran kedaulatan negara yang "tidak dapat diterima".
Balon itu ditembak jatuh di atas Samudra Atlantik setelah terlihat di wilayah udara AS pekan lalu.
Foto-foto yang diterbitkan pada Selasa (7/2/2023) menunjukkan anggota Angkatan Laut AS dari kelompok persenjataan bahan peledak bersandar di atas perahu karet lambung kaku dan menarik sebagian besar kain luar putih dan struktur cangkang balon.
Menggunakan drone bawah air, kapal perang, dan kapal tiup, Angkatan Laut melakukan operasi ekstensif mengumpulkan semua bagian perangkat.
Balon itu menghabiskan beberapa hari terbang di atas Amerika Utara minggu lalu sebelum ditembak jatuh pada Sabtu di lepas pantai Carolina Selatan.
Balon itu berukuran tinggi sekitar 60 meter dan membawa paket sensor panjang di bawahnya, yang dikatakan Kepala Komando Utara AS, Jenderal Glen VanHerck, awal pekan ini seukuran jet regional kecil.
Meski Beijing mengatakan balon itu adalah "pesawat sipil tak berawak" yang terutama mengumpulkan data cuaca dan terbang keluar jalur, Washington mengecam kehadirannya di wilayah udara AS sebagai pelanggaran kedaulatan negara yang "tidak dapat diterima".