Meski Digempur AS Besar-besaran, Houthi Masih Tembakkan Rudal Balistik ke Israel
loading...

Kelompok Houthi Yaman menembakkan rudal balistik ke Israel meski basisnya sudah diserang besar-besaran oleh AS. Foto/Tehran Times
A
A
A
TEL AVIV - Kelompok Houthi Yaman telah menembakkan rudal ke arah wilayah Israel pada Kamis (20/3/2025) dini hari.
Ini merupakan serangan pertama Houthi dalam dua bulan terakhir meski basis-basis kelompok tersebut diserang jet-jet tempur Amerika Serikat (AS) secara besar-besaran sejak Sabtu pekan lalu yang menewaskan 53 orang.
Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengeklaim telah mencegat rudal balistik yang diluncurkan oleh kelompok Houthi Yaman.
"Rudal itu dicegat sebelum melintasi wilayah negara ini. Sirene diaktifkan sesuai dengan protokol," tulis IDF di X.
Juru bicara militer Houthi, Ameen Hayyan, mengatakan bahwa rudal balistik kelompoknya ditembakkan ke arah Bandara Internasional Ben Gurion.
Houthi menguasai sebagian besar wilayah Yaman barat, termasuk ibu kotanya, Sanaa. Kelompok itu telah melakukan serangan terhadap kapal-kapal pengiriman internasional dan meluncurkan rudal ke Israel sebagai respons atas invasi brutal Zionis di Gaza.
Selama akhir pekan, Presiden AS Donald Trump memerintahkan serangkaian serangan udara dan serangan rudal jelajah terhadap basis-basis Houthi di Yaman.
Pada hari Rabu, dia memperingatkan bahwa kelompok Houthi akan dimusnahkan sepenuhnya.
Abdul-Malik al-Houthi, pemimpin kelompok tersebut, bersumpah untuk melanjutkan serangan terhadap Israel atas nama Palestina.
"Kami akan melakukan semua yang kami bisa terhadap musuh Israel dan untuk mendukung rakyat Palestina. Kami akan menghadapi dukungan Amerika [untuk Israel] yang akan melibatkan penargetan negara kami," katanya, seperti dikutip dari The New Arab.
Gencatan senjata antara Hamas dan Israel runtuh minggu ini setelah kedua belah pihak gagal menyetujui fase gencatan senjata berikutnya.
IDF melanjutkan serangan udara di Gaza pada hari Selasa dan sejak itu melanjutkan serangan daratnya, menguasai Koridor Netzarim di selatan Kota Gaza.
Ini merupakan serangan pertama Houthi dalam dua bulan terakhir meski basis-basis kelompok tersebut diserang jet-jet tempur Amerika Serikat (AS) secara besar-besaran sejak Sabtu pekan lalu yang menewaskan 53 orang.
Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengeklaim telah mencegat rudal balistik yang diluncurkan oleh kelompok Houthi Yaman.
"Rudal itu dicegat sebelum melintasi wilayah negara ini. Sirene diaktifkan sesuai dengan protokol," tulis IDF di X.
Juru bicara militer Houthi, Ameen Hayyan, mengatakan bahwa rudal balistik kelompoknya ditembakkan ke arah Bandara Internasional Ben Gurion.
Houthi menguasai sebagian besar wilayah Yaman barat, termasuk ibu kotanya, Sanaa. Kelompok itu telah melakukan serangan terhadap kapal-kapal pengiriman internasional dan meluncurkan rudal ke Israel sebagai respons atas invasi brutal Zionis di Gaza.
Selama akhir pekan, Presiden AS Donald Trump memerintahkan serangkaian serangan udara dan serangan rudal jelajah terhadap basis-basis Houthi di Yaman.
Pada hari Rabu, dia memperingatkan bahwa kelompok Houthi akan dimusnahkan sepenuhnya.
Abdul-Malik al-Houthi, pemimpin kelompok tersebut, bersumpah untuk melanjutkan serangan terhadap Israel atas nama Palestina.
"Kami akan melakukan semua yang kami bisa terhadap musuh Israel dan untuk mendukung rakyat Palestina. Kami akan menghadapi dukungan Amerika [untuk Israel] yang akan melibatkan penargetan negara kami," katanya, seperti dikutip dari The New Arab.
Gencatan senjata antara Hamas dan Israel runtuh minggu ini setelah kedua belah pihak gagal menyetujui fase gencatan senjata berikutnya.
IDF melanjutkan serangan udara di Gaza pada hari Selasa dan sejak itu melanjutkan serangan daratnya, menguasai Koridor Netzarim di selatan Kota Gaza.
(mas)
Lihat Juga :