Kim Jong-un Perlu Lebih dari 5.000 Hulu Ledak Nuklir untuk Menyalip AS

Selasa, 29 November 2022 - 23:42 WIB
Frank Aum, pakar senior Asia Timur Laut di Institut Perdamaian AS, mengatakan kepada Newsweek bahwa Korut menindaklanjuti pendekatan yang diperingatkan Kim Jong-un pada tahun 2021 di Kongres Partai ke-8 bahwa Korut akan mendekati AS berdasarkan prinsip "kekuatan untuk kekuatan, niat baik untuk niat baik."

AS memulai apa yang disebut Aum sebagai "kampanye tekanan global" terhadap Korut antara April 2018 dan Februari 2021, yang melibatkan isolasi diplomatik, sanksi ekonomi, dan pencegahan militer.

Menurut Aum itu adalah absen terlama dari keterlibatan bilateral resmi selama 30 tahun terakhir.

"Ketika AS terlibat dengan Korea Utara, perilakunya cenderung jauh lebih baik," kata Aum.

“Kami melihat ini antara tahun 1994 dan 2002, ketika AS dan Korea Utara mematuhi kerangka kerja yang disepakati dan melakukan pembicaraan perdamaian dan rudal yang konsisten," sambungnya.

“Selama periode ini, Korea Utara hanya melakukan satu uji coba rudal dan tidak memproses ulang plutonium apa pun. Demikian pula, pada 2011 dan 2018, ketika AS dan Korea Utara sedang bernegosiasi, Korea Utara menahan diri dari uji coba nuklir atau rudal apa pun,” ia menambahkan.

Dikatakan oleh Aum provokasi baru-baru ini yang melibatkan beberapa uji coba rudal kemungkinan merupakan tanggapan terhadap laju latihan militer AS-Korea Selatan yang meningkat dan kehadiran aset strategis AS di dekat Semenanjung Korea.

(ian)
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More