Buronan Kejahatan Perang Yoav Gallant Mundur dari Parlemen Israel

Kamis, 02 Januari 2025 - 20:30 WIB
loading...
Buronan Kejahatan Perang...
Mantan Menteri Pertahanan (Menhan) Israel Yoav Gallant. Foto/farsnews
A A A
TEL AVIV - Mantan Menteri Pertahanan (Menhan) Israel Yoav Gallant mengumumkan pengunduran dirinya dari Knesset pada hari Rabu (1/1/2025), menandai perubahan signifikan dalam lintasan politiknya.

Keputusannya muncul hanya dalam waktu kurang dari dua bulan setelah Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mencopotnya dari jabatan menteri pertahanan di tengah meningkatnya ketegangan atas perang genosida Israel yang sedang berlangsung di Gaza.

Dalam pesan video yang disiarkan media Israel, Gallant menyatakan kariernya selama 45 tahun dalam pelayanan publik merupakan bagian dari perjalanan yang lebih besar, meskipun belum berakhir, seperti yang dilaporkan The Jerusalem Post.

Meskipun mengundurkan diri, dia menegaskan kembali kesetiaannya kepada Partai Likud, dengan menyatakan, "Jalan Likud adalah jalan saya."

Pengunduran diri Gallant mengikuti serangkaian pergolakan politik, terutama pemecatannya pada bulan November 2023 setelah mengkritik penanganan pemerintah terhadap masalah keamanan, khususnya kebijakannya mengenai wajib militer Haredim ke dalam tentara Israel.

Dengan mengundurkan diri secara sukarela, Gallant berupaya menghindari sanksi yang dapat menghambat prospek masa depannya di Partai Likud, sehingga membuka kemungkinan baginya untuk mencalonkan diri dalam pemilihan mendatang, berpotensi sebagai kandidat partai.

Pengunduran dirinya juga terjadi di tengah serangan Israel yang sedang berlangsung di Gaza, yang secara luas dikutuk sebagai genosida.

Masa jabatan Gallant, yang mencakup pengawasan operasi militer yang signifikan, bertepatan dengan beberapa bab paling bergejolak dan brutal dalam perang Israel terhadap rakyat Palestina.

Sejak 7 Oktober 2023, kampanye militer Israel di Gaza telah menewaskan lebih dari 45.550 warga Palestina, sebagian besar wanita dan anak-anak, dan telah membuat hampir dua juta orang mengungsi, menciptakan krisis kemanusiaan dengan proporsi yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Meskipun ada resolusi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa yang menyerukan gencatan senjata segera, genosida oleh Israel terus berlanjut tanpa henti.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2025 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0705 seconds (0.1#10.140)