Kapal Induk Nuklir Kedua AS Muncul di Dekat Indonesia, Ada Apa?
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kapal induk bertenaga nuklir USS Carl Vinson (CVN-70) Angkatan Laut Amerika Serikat (AS) telah berlabuh di Terminal Kapal Pesiar Port Klang, Malaysia, pada 29 Desember 2024.
Ini menandai kunjungan kedua kapal induk Amerika ke negara yang berdekatan dengan Indonesia tersebut hanya dalam waktu satu bulan.
Sebelumnya, kapal induk bertenaga nuklir USS Abraham Lincoln (CVN-72) berlabuh ke terminal yang sama pada 23 November 2024, dan tercatat sebagai kapal induk pertama AS yang melakukannya sejak 2012.
USS Carl Vinson, bersama dengan kelompok penyerangnya—termasuk kapal penjelajah berpeluru kendali USS Princeton (CG-9) dan kapal perusak berpeluru kendali USS Sterett (DDG-104) dan USS William P Lawrence (DDG-110)—tiba di pelabuhan dekat Ibu Kota Malaysia, Kuala Lumpur, tepat setelah matahari terbit.
Kunjungan tersebut merupakan bagian dari upaya yang lebih luas untuk memperkuat hubungan pertahanan AS-Malaysia, yang telah menjadi fokus utama dalam beberapa tahun terakhir.
Dalam siaran pers Angkatan Laut Amerika, komandan Kelompok Penyerang Kapal Induk Pertama Laksamana Muda Michael Wosje menyoroti pentingnya kunjungan tersebut, dengan menyatakan: “Malaysia adalah mitra utama bagi kami di Indo-Pasifik. Kunjungan kami menegaskan pentingnya kemitraan ini bagi Amerika Serikat.”
“Mengunjungi Port Klang memberi kami kesempatan penting dan unik untuk berkolaborasi dengan rekan-rekan Angkatan Laut Kerajaan Malaysia, terus membangun kemitraan strategis dan saling menguntungkan, sekaligus memberi para pelaut waktu senggang yang layak untuk menjelajahi daerah tersebut dan membangun koneksi dalam komunitas,” paparnya, yang dilansir EurAsian Times, Kamis (2/1/2025).
Meskipun lamanya USS Carl Vinson singgah di pelabuhan belum ditentukan, kapal induk tersebut diperkirakan akan tetap berada di Malaysia hingga Tahun Baru 2025. Kunjungan pelabuhan yang biasa dilakukan oleh kapal induk AS berlangsung sekitar empat hari, seperti yang terlihat selama persinggahan empat hari USS Abraham Lincoln pada bulan November.
Kunjungan ini merupakan bagian dari upaya AS yang sedang berlangsung untuk memperkuat aliansi Indo-Pasifiknya. Kedua kunjungan kapal induk tahun ini bertepatan dengan peringatan 10 tahun Kemitraan Komprehensif AS-Malaysia, yang diresmikan pada tahun 2014.
Ini menandai kunjungan kedua kapal induk Amerika ke negara yang berdekatan dengan Indonesia tersebut hanya dalam waktu satu bulan.
Sebelumnya, kapal induk bertenaga nuklir USS Abraham Lincoln (CVN-72) berlabuh ke terminal yang sama pada 23 November 2024, dan tercatat sebagai kapal induk pertama AS yang melakukannya sejak 2012.
USS Carl Vinson, bersama dengan kelompok penyerangnya—termasuk kapal penjelajah berpeluru kendali USS Princeton (CG-9) dan kapal perusak berpeluru kendali USS Sterett (DDG-104) dan USS William P Lawrence (DDG-110)—tiba di pelabuhan dekat Ibu Kota Malaysia, Kuala Lumpur, tepat setelah matahari terbit.
Kunjungan tersebut merupakan bagian dari upaya yang lebih luas untuk memperkuat hubungan pertahanan AS-Malaysia, yang telah menjadi fokus utama dalam beberapa tahun terakhir.
Dalam siaran pers Angkatan Laut Amerika, komandan Kelompok Penyerang Kapal Induk Pertama Laksamana Muda Michael Wosje menyoroti pentingnya kunjungan tersebut, dengan menyatakan: “Malaysia adalah mitra utama bagi kami di Indo-Pasifik. Kunjungan kami menegaskan pentingnya kemitraan ini bagi Amerika Serikat.”
“Mengunjungi Port Klang memberi kami kesempatan penting dan unik untuk berkolaborasi dengan rekan-rekan Angkatan Laut Kerajaan Malaysia, terus membangun kemitraan strategis dan saling menguntungkan, sekaligus memberi para pelaut waktu senggang yang layak untuk menjelajahi daerah tersebut dan membangun koneksi dalam komunitas,” paparnya, yang dilansir EurAsian Times, Kamis (2/1/2025).
Meskipun lamanya USS Carl Vinson singgah di pelabuhan belum ditentukan, kapal induk tersebut diperkirakan akan tetap berada di Malaysia hingga Tahun Baru 2025. Kunjungan pelabuhan yang biasa dilakukan oleh kapal induk AS berlangsung sekitar empat hari, seperti yang terlihat selama persinggahan empat hari USS Abraham Lincoln pada bulan November.
Kunjungan ini merupakan bagian dari upaya AS yang sedang berlangsung untuk memperkuat aliansi Indo-Pasifiknya. Kedua kunjungan kapal induk tahun ini bertepatan dengan peringatan 10 tahun Kemitraan Komprehensif AS-Malaysia, yang diresmikan pada tahun 2014.