Terungkap, Sepertiga dari Howitzer Barat yang Dikirim ke Ukraina Tak Berfungsi
Sabtu, 26 November 2022 - 19:15 WIB
Pada hari Jumat, Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg bersikeras bahwa aliansi tersebut belum melakukan pekerjaan apa pun di dalam Ukraina. Dia mengeklaim bahwa ini membuktikan NATO bukan pihak dalam permusuhan.
Namun, pada bulan Oktober, Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov mengatakan bahwa bantuan militer Barat ke Ukraina menjadikan NATO peserta dalam konflik tersebut.
Sejak dimulainya operasi militer Rusia di Ukraina pada akhir Februari, negara-negara Barat telah mendukung Kiev dengan bantuan keamanan miliaran dolar.
AS, pendukung terbesar Ukraina, telah menyediakan banyak senjata, termasuk artileri, hingga lebih dari USD19 miliar sejak dimulainya permusuhan.
Menurut angka yang dikeluarkan oleh Pentagon, pada 23 November, AS telah mengerahkan 142 Howitzer 155mm dan sebanyak 924.000 peluru artileri untuk senjata tersebut.
Bantuan AS juga termasuk 36 Howitzer 105mm dan 180.000 peluru artileri.
Moskow telah berulang kali menyatakan bahwa pengiriman senjata Barat hanya akan memperpanjang konflik.
Namun, pada bulan Oktober, Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov mengatakan bahwa bantuan militer Barat ke Ukraina menjadikan NATO peserta dalam konflik tersebut.
Sejak dimulainya operasi militer Rusia di Ukraina pada akhir Februari, negara-negara Barat telah mendukung Kiev dengan bantuan keamanan miliaran dolar.
AS, pendukung terbesar Ukraina, telah menyediakan banyak senjata, termasuk artileri, hingga lebih dari USD19 miliar sejak dimulainya permusuhan.
Menurut angka yang dikeluarkan oleh Pentagon, pada 23 November, AS telah mengerahkan 142 Howitzer 155mm dan sebanyak 924.000 peluru artileri untuk senjata tersebut.
Bantuan AS juga termasuk 36 Howitzer 105mm dan 180.000 peluru artileri.
Moskow telah berulang kali menyatakan bahwa pengiriman senjata Barat hanya akan memperpanjang konflik.
(min)
tulis komentar anda