Terungkap, Sepertiga dari Howitzer Barat yang Dikirim ke Ukraina Tak Berfungsi

Sabtu, 26 November 2022 - 19:15 WIB
Laporan New York Times mengungkap bahwa sepertiga dari Howitzer Barat yang dikirim ke Ukraina tidak berfungsi dalam pertempuran melawan Rusia. Foto/REUTERS
KIEV - Sekitar sepertiga dari senjata artileri untuk serangan darat atau Howitzer buatan Barat yang dikirim ke Ukraina tidak berfungsi dalam pertempuran melawan Rusia . Masalah ini diungkap surat kabar New York Times dalam laporannya hari Jumat (25/11/2022).

Kondisi itu telah menjadi masalah bagi Departemen Pertahanan Amerika Serikat (AS). Untuk mengatasi masalah ini, Pentagon, yang telah memberi Kiev ratusan senjata, dilaporkan telah mendirikan fasilitas perbaikan di seberang perbatasan di Polandia.

Para pejabat AS dan orang lain yang paham dengan kebutuhan pertahanan Ukraina telah diwawancarai New York Times. Mereka mengatakan, sepertiga dari 350 Howitzer yang telah dikirim Barat ke Ukraina tidak berfungsi pada waktu tertentu.



Senjata-senjata itu akan terbakar karena terlalu lama digunakan atau menjadi rusak dalam pertempuran dan tidak dapat diperbaiki di lapangan. Tugas memperbaiki peralatan telah menjadi prioritas Komando Eropa Pentagon, yang dilaporkan telah mengerahkan fasilitas perbaikan di Polandia.



Upaya perbaikan dimulai dalam beberapa bulan terakhir. Namun, menurut New York Times, keadaan senjata Ukraina adalah masalah yang dipegang erat di kalangan pejabat AS.

Laporan itu menambahkan bahwa sumbernya menolak untuk memberikan rincian lebih lanjut tentang program perbaikan tersebut.

Menurut New York Times, pemeliharaan di Polandia biasanya melibatkan penggantian barel Howitzer di antara perbaikan lainnya.

Para pejabat Ukraina, sementara itu, dilaporkan mengatakan bahwa mereka ingin bengkel-bengkel itu didirikan lebih dekat ke garis depan sehingga senjata-senjata itu dapat kembali berperang lebih cepat.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More