Korban Tewas Aksi Protes di Iran Dilaporkan Capai 76 Orang

Selasa, 27 September 2022 - 15:08 WIB
Korban tewas aksi demonstrasi kematian Mahsa Amini di Iran terus bertambah. Foto/Ilustrasi
TEHERAN - Korban tewas akibat tindak kekerasan yang dilakukan pihak berwenang terhadap para demonstran yang melakukan aksi protes kematian Mahsa Amini di Iran terus bertambah. LSM Hak Asasi Manusia Iran (IHR), yang berbasis di Norwegia, melaporkan sedikitnya 76 orang tewas.

“Kami menyerukan kepada masyarakat internasional untuk secara tegas dan bersatu mengambil langkah-langkah praktis untuk menghentikan pembunuhan dan penyiksaan para pengunjuk rasa,” kata direktur IHR Mahmood Amiry-Moghaddam seperti dikutip dari Al Arabiya, Selasa (27/9/2022).

Ia menambahkan bahwa rekaman video dan sertifikat kematian yang diperoleh oleh kelompok itu menunjukkan “amunisi langsung digunakan untuk menembaki pengunjuk rasa.”



Dikatakan oleh Amiry-Moghaddam kematian telah dicatat di 14 provinsi di Iran, dengan jumlah tertinggi, 25, tercatat di provinsi Mazandaran utara di Laut Kaspia.



"Tiga kematian telah dicatat di Teheran," ujarnya.

IHR juga mengatakan sebagian besar keluarga telah dipaksa untuk diam-diam mengubur orang yang mereka cintai di malam hari dan ditekan untuk tidak mengadakan pemakaman umum.

“Banyak keluarga diancam dengan tuntutan hukum jika mereka mempublikasikan kematian mereka,” ungkapnya.

Sedangkan menurut jumlah resmi otoritas Iran, 41 orang tewas termasuk beberapa anggota pasukan keamanan.



Kematian Amini menyusul penangkapannya oleh polisi moral memicu demonstrasi nasional. Wanita berusia 22 tahun itu ditangkap karena diduga melanggar aturan ketat Iran tentang jilbab dan pakaian sederhana.

Amini, seorang wanita Kurdi-Iran, mengalami koma tak lama setelah ditangkap oleh polisi moral Iran pekan lalu karena "hijab yang tidak pantas." Dia kemudian meninggal pada hari Jumat yang memicu aksi protes di media sosial dan di jalanan.

Protes pertama kali meletus selama akhir pekan di provinsi utara Kurdistan, dari mana Amini berasal, tetapi sekarang telah menyebar ke seluruh negeri.



Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
(ian)
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More