Awan Jamur Muncul di Dekat Chernobyl, Putin Dikira Jajal Senjata Nuklir

Selasa, 23 Juni 2020 - 21:13 WIB
Awan ini biasanya tidak bergerak, tidak peduli seberapa kuat angin, dan lambat laun menghilang. Jika sering muncul menandakan akan ada badai yang akan datang.

Bencana nuklir Chernobyl tahun 1986 telah menewaskan 31 orang, termasuk 28 petugas pemadam kebakaran yang meninggal karena Acute Radiation Syndrome (Sindrom Radiasi Akut), sebuah cara meninggal yang menyakitkan dan mengerikan.

Namun, banyak yang percaya jumlah korban yang meninggal mencapai ribuan orang.

Banyak dari mereka yang meninggal sebagai akibat langsung dari insiden tersebut pada tanggal 26 April 1986, tidak terbunuh sebagai akibat dari ledakan dan sebaliknya akibat radiasi yang menghancurkan.

The Union of Concerned Scientists memperkirakan antara 4.000 hingga 27.000 orang meninggal sebagai akibat dari bencana nuklir tersebut, sedangkan Greenpeace menyebut angkanya jauh lebih tinggi antara 93.000 hingga 200.000 jiwa.

Banyak orang yang tinggal ratusan mil dari lokasi ledakan reaktor nuklir jatuh sakit dengan menderita penyakit setelah bencana tersebut. (Baca: AS Pertimbangkan Ledakkan Bom Nuklir, Begini Reaksi China )

Orang-orang mengalami berbagai penyakit, mulai dari kanker, cacat lahir, dan penyakit serius lainnya.

Dalam pembersihan besar-besaran berikutnya, total 600.000 likuidator direkrut dari seluruh Rusia untuk membantu dan diperkirakan sebanyak 6.000 di antaranya mungkin meninggal karena upaya mereka.

Badan Energi Atom Internasional (IAEA) yang bernaung di bawah Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) memperkirakan bahwa jumlah kematian dini yang terkait dengan bencana nuklir itu adalah sekitar 4.000 jiwa.

Meksi sudah 34 tahun berlalu, mereka yang terkena dampak buruk dari bencana nuklir Chernobyl masih belum bisa move on. (Baca juga: Tingkatkan Kemampuan Prajurit, Koarmada I Gelar Latihan )
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More