Peneliti Temukan Penyebab Es di Greenland Mencair Secara Misterius

Sabtu, 25 April 2020 - 10:17 WIB
Rekan Tedesco, Xavier Fettweis, menjelaskan bahwa itu bukan karena faktor lain. Lapisan es itu juga menumpahkan ratusan miliar ton ketika gunung es pecah ke lautan.

Dalam kondisi tidak stabil, yang harus dijaga adalah keseimbangan massa es permukaan. Tingginya es di permukaan sangat berpengaruh terhadap jumlah es yang hilang ketika gunung es mati.

Secara keseluruhan, Greenland telah kehilangan lapisan es sekitar 600 miliar ton pada 2019. Angka tersebut mewakili kenaikan permukaan laut sekitar 1,5 mm.

Sebelum kejadian ini, tahun 2012 adalah tahun terburuk Greenland untuk menjaga keseimbangan massa permukaan. Kerugian yang dialami mencapai 310 miliar ton dibandingkan dengan baseline 1981-2010.

Pertanyaan besar para peneliti adalah mengapa Greenland kehilangan begitu banyak es pada tahun lalu? Pada hal, suhu musim panas tahun 2012 lebih tinggi.

Tedesco dan Fettweis akhirnya menemukan jawaban dari banyaknya es yang hilang. Mereka menganalisis bahwa hilangnya es terjadi karena tekanan tinggi (disebut kondisi antiklonik) yang berlaku di atas Greenland untuk periode waktu sangat lama dan terjadi pada 2019.

Kondisi tekanan tinggi menghambat pembentukan awan di bagian selatan Greenland. Ini membuat langit cerah membiarkan lebih banyak sinar matahari mencairkan permukaan lapisan es.

Dengan awan yang lebih sedikit, terdapat sekitar 50 miliar ton salju yang menutupi permukaan. Ini lebih sedikit daripada biasanya. Kurangnya salju juga meningkatkan penyerapan panas sinar matahari lebih banyak pada es.

Salju memiliki sifat yang sedikit berbeda dengan es padat di Greenland. Es tidak memantulkan sinar matahari sebanyak salju dan es menyerap lebih banyak panas yang berakibat pada pencairan dan limpasan.

Bagian utara dan barat Greenland memiliki kondisi yang berbeda, tetapi tidak lebih baik satu sama lain. Pengaruh sistem tekanan tinggi yang berputar searah jarum jam mengakibatkan keluarnya udara hangat dan lembap dari garis lintang yang lebih rendah dan menyalurkannya ke Greenland.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More