Mengenal Neptunus, Rudal Jelajah Ukraina Penghancur Kapal Perang Rusia
Minggu, 17 April 2022 - 21:10 WIB
JAKARTA - Ketika kapal perang utama armada Laut Hitam Rusia , Moskva, rusak parah awal pekan ini, Ukraina segera mengklaim bahwa mereka telah menyerangnya dengan dua rudal. Namun Rusia membantahnya dengan menyebut ledakan dahsyat yang terjadi di atas kapal adalah amunisi yang meledak akibat kebakaran.
Saat sedang ditarik ke pelabuhan, Moskva tenggelam, setelah tidak stabil dalam kondisi badai karena kerusakan lambung, kata Kementerian Pertahanan Rusia kepada kantor berita negara Rusia TASS.
Pada hari Jumat, seorang pejabat senior pertahanan Amerika Serikat (AS) mengkonfirmasi bahwa kapal penjelajah Rusia itu telah dihantam oleh dua rudal anti-kapal Neptunus yang ditembakkan oleh Ukraina dari peluncur darat.
Neptunus adalah rudal buatan Ukraina juga dapat diluncurkan dari kapal atau udara.
Dikutip dari CBS News, Minggu (17/4/2022), panduan peralatan militer AS di seluruh dunia menggambarkan Neptunus sebagai rudal jelajah anti-kapal dengan jangkauan tembak maksimum 280 kilometer, atau sekitar 174 mil.
Kapal perang Rusia, yang memiliki panjangnya sekitar 600 kaki, saat insiden itu terjadi berada sekitar 60 kilometer atau sekitar 37 mil selatan Odesa, yang berada dalam jangkauan Neptunus, kata seorang pejabat pertahanan yang terpisah.
Menurut pejabat kedua, kapal tersebut umumnya memiliki hampir 500 pelaut di dalamnya.
Sekretaris pers Pentagon John Kirby mengatakan kepada CNN Kamis bahwa beberapa anggota awak dievakuasi.
"Saya tidak tahu berapa banyak yang turun. Kami memang melihat indikasi ada sekoci dan beberapa pelaut turun dari kapal," katanya. Tidak diketahui berapa banyak korban yang jatuh dalam insiden itu.
Menurut Angkatan Darat AS, Neptunus telah beroperasi di Angkatan Laut Ukraina sejak Maret 2021.
Military-today.com, sebuah situs yang melacak peralatan militer, menggambarkan Neptunus sebagai rudal jelajah anti-kapal Kh-35 Rusia versi Ukraina. Berbeda karena lebih panjang dan memiliki lebih banyak bahan bakar dan booster yang lebih besar.
Situs tersebut mengatakan bahwa rudal itu dikembangkan oleh Biro Desain Luch, sebuah kontraktor pertahanan Ukraina.
"Hal ini dimaksudkan untuk mengalahkan kapal perang seperti kapal penjelajah, kapal perusak, korvet, airborne, kapal pendarat tank dan kendaraan," deskripsi Luch Design Bureau tentang rudal Neptunus.
Saat sedang ditarik ke pelabuhan, Moskva tenggelam, setelah tidak stabil dalam kondisi badai karena kerusakan lambung, kata Kementerian Pertahanan Rusia kepada kantor berita negara Rusia TASS.
Pada hari Jumat, seorang pejabat senior pertahanan Amerika Serikat (AS) mengkonfirmasi bahwa kapal penjelajah Rusia itu telah dihantam oleh dua rudal anti-kapal Neptunus yang ditembakkan oleh Ukraina dari peluncur darat.
Neptunus adalah rudal buatan Ukraina juga dapat diluncurkan dari kapal atau udara.
Dikutip dari CBS News, Minggu (17/4/2022), panduan peralatan militer AS di seluruh dunia menggambarkan Neptunus sebagai rudal jelajah anti-kapal dengan jangkauan tembak maksimum 280 kilometer, atau sekitar 174 mil.
Kapal perang Rusia, yang memiliki panjangnya sekitar 600 kaki, saat insiden itu terjadi berada sekitar 60 kilometer atau sekitar 37 mil selatan Odesa, yang berada dalam jangkauan Neptunus, kata seorang pejabat pertahanan yang terpisah.
Menurut pejabat kedua, kapal tersebut umumnya memiliki hampir 500 pelaut di dalamnya.
Sekretaris pers Pentagon John Kirby mengatakan kepada CNN Kamis bahwa beberapa anggota awak dievakuasi.
"Saya tidak tahu berapa banyak yang turun. Kami memang melihat indikasi ada sekoci dan beberapa pelaut turun dari kapal," katanya. Tidak diketahui berapa banyak korban yang jatuh dalam insiden itu.
Menurut Angkatan Darat AS, Neptunus telah beroperasi di Angkatan Laut Ukraina sejak Maret 2021.
Military-today.com, sebuah situs yang melacak peralatan militer, menggambarkan Neptunus sebagai rudal jelajah anti-kapal Kh-35 Rusia versi Ukraina. Berbeda karena lebih panjang dan memiliki lebih banyak bahan bakar dan booster yang lebih besar.
Situs tersebut mengatakan bahwa rudal itu dikembangkan oleh Biro Desain Luch, sebuah kontraktor pertahanan Ukraina.
"Hal ini dimaksudkan untuk mengalahkan kapal perang seperti kapal penjelajah, kapal perusak, korvet, airborne, kapal pendarat tank dan kendaraan," deskripsi Luch Design Bureau tentang rudal Neptunus.
(ian)
tulis komentar anda