Israel dan Hamas Berlomba Mengeklaim Kemenangan Perang Gaza

Sabtu, 15 Mei 2021 - 12:20 WIB
Israel merebut Yerusalem Timur, Tepi Barat dan Gaza dalam perang tahun 1967, wilayah yang diinginkan Palestina untuk negara masa depan mereka. Rezim Zionis tersebut menarik tentara dan pemukim dari Gaza pada tahun 2005.

Tetapi orang-orang Palestina dan sebagian besar komunitas internasional masih memandang Gaza sebagai wilayah pendudukan yang harus menjadi bagian dari negara Palestina pada akhirnya. Lebih dari setengah populasi Gaza adalah keturunan pengungsi dari tempat yang sekarang disebut Israel, yang mengontrol wilayah udara, perairan teritorial, registrasi penduduk, dan penyeberangan komersial di wilayah itu.

Resolusi yang lebih besar untuk konflik tampaknya jauh dari jangkauan daripada sebelumnya.

Tidak ada pembicaraan damai yang substantif selama lebih dari satu dekade, dan perluasan permukiman Israel dan rencananya untuk mencaplok bagian Tepi Barat baru-baru ini telah menyebabkan dua kelompok hak asasi manusia terkenal menuduhnya mempraktikkan apartheid. Israel membantah tuduhan tersebut.

Bagaimanapun, tampaknya tidak ada akhir yang terlihat untuk pemerintahan Hamas di Gaza atau blokade yang dikatakan Israel diperlukan untuk menahannya.

"Serangan darat atau tidak ada serangan darat, pada akhirnya itu tidak masalah," kata analis Baconi.

"Strategi yang lebih luas akan tetap menjadi strategi yang oleh Israel disebut memotong rumput," katanya. "Itu berarti mempertahankan status quo, dan setiap kali Gaza menjadi terlalu kuat, seranglah."
(min)
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More