MBS Tunda Lawatan ke Jepang karena Raja Salman Dirawat dengan Diagnosis Radang Paru-paru
loading...
Raja Salman menderita radang paru-paru. Foto/AP
A
A
A
RIYADH - Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz Al-Saud menderita radang paru-paru dan sedang menerima perawatan. Itu mendorong Putra Mahkota Mohammed bin Salman (MBS) untuk menunda perjalanan yang dijadwalkan ke Jepang.
Raja Salman, 88, didiagnosis menderita peradangan setelah menjalani tes medis, dan sedang dirawat dengan antibiotik di Jeddah, SPA melaporkan pada hari Minggu.
Melansir kantor berita SPA, MBS, Putra Mahkota dan pemimpin de facto Arab Saudi, membatalkan rencana perjalanan ke Tokyo karena kondisi ayahnya.
Kementerian Luar Negeri Jepang menyatakan akan berupaya mengatur ulang perjalanan tersebut di kemudian hari.
Sebelumnya pada Minggu, MBS bertemu dengan Penasihat Keamanan Nasional AS Jake Sullivan di kota timur Dhahran.
Dalam pertemuan tersebut mereka membahas perkembangan regional, termasuk konflik di Gaza, “perlunya menghentikan perang” dan bagaimana menemukan “jalur yang kredibel menuju solusi dua negara,” kantor berita tersebut melaporkan.
Raja Salman menjalani operasi pada tahun 2020 untuk mengangkat kantong empedunya. Dia telah menjadi Raja Arab Saudi sejak kematian Raja Abdullah pada tahun 2015.
Pada tahun 2017, ia mencopot Mohammed bin Nayef dari jabatan putra mahkota dan mengangkat putranya untuk menggantikannya.
Raja Salman, 88, didiagnosis menderita peradangan setelah menjalani tes medis, dan sedang dirawat dengan antibiotik di Jeddah, SPA melaporkan pada hari Minggu.
Melansir kantor berita SPA, MBS, Putra Mahkota dan pemimpin de facto Arab Saudi, membatalkan rencana perjalanan ke Tokyo karena kondisi ayahnya.
Kementerian Luar Negeri Jepang menyatakan akan berupaya mengatur ulang perjalanan tersebut di kemudian hari.
Sebelumnya pada Minggu, MBS bertemu dengan Penasihat Keamanan Nasional AS Jake Sullivan di kota timur Dhahran.
Dalam pertemuan tersebut mereka membahas perkembangan regional, termasuk konflik di Gaza, “perlunya menghentikan perang” dan bagaimana menemukan “jalur yang kredibel menuju solusi dua negara,” kantor berita tersebut melaporkan.
Raja Salman menjalani operasi pada tahun 2020 untuk mengangkat kantong empedunya. Dia telah menjadi Raja Arab Saudi sejak kematian Raja Abdullah pada tahun 2015.
Pada tahun 2017, ia mencopot Mohammed bin Nayef dari jabatan putra mahkota dan mengangkat putranya untuk menggantikannya.
(ahm)
Explore More