Indonesia – Inggris Gelar Lokakarya Perlindungan Data dan Keamanan Siber di Telemedicine
Selasa, 19 Januari 2021 - 20:01 WIB
JAKARTA - Di masa pandemi Covid-19, penggunaan internet dan telemedicine menjadi kebutuhan mendesak untuk mendukung tindakan pencegahan dan pembatasan sosial. Pemerintah Inggris melalui Digital Access Programme bekerjasama dengan Kementerian Kesehatan Indonesia mengadakan Lokakarya Perlindungan Data dan Keamanan Siber di Telemedicine.
Lokakarya yang berlangsung daring ini bertujuan untuk memberikan konteks strategis secara keseluruhan dan panduan tentang keamanan siber dan data pribadi serta bagaimana membangun kapasitas jangka pendek dan panjang di telemedicine.
Pemerintah Inggris dan Indonesia telah menandatangani MoU kerjasama di bidang kesehatan dengan rencana kerja sama selama lima tahun pada Juni 2020. Salah satu bidang kerjasama utama yang menjadi fokus saat ini adalah mendukung Kementerian Kesehatan Indonesia dengan membuat desain kerangka kerja dan implementasi regulasi Telemedicine.
“Telemedicine adalah peluang besar untuk meningkatkan akses dan mengurangi biaya layanan kesehatan di semua kalangan. Secara global, penggunaan Telemedicine telah berkembang pesat dalam beberapa bulan terakhir, termasuk di Inggris dan Indonesia," ucap Wakil Duta Besar Inggris untuk Indonesia, Rob Fenn.
"Kami sangat senang telah memiliki beberapa bentuk perjanjian dan proyek kerja sama yang sedang berjalan dengan Kementerian Kesehatan. Proyek yang didanai oleh Pemerintah Inggris melalui Digital Access Programme ini, bermitra dengan Cyber Capacity Unit Inggris. Proyek ini adalah salah satu contoh dari pekerjaan penting yang kami lakukan bersama dengan pemerintah Indonesia, dibawah MOU bidang Kesehatan," sambungnya.
Baik pemerintah Inggris maupun Indonesia, serta banyak negara lain, jelasnya, telah melihat peningkatan aktivitas di dunia maya selama pandemi Covid-19, terutama terkait dengan medis dan kemampuan perawatan kesehatan.
"Lokakarya ini merupakan bagian pertama dari sebuah rangkaian di mana Cyber Capacity Unit akan membahas berbagai masalah tematik utama yang terkait dengan perlindungan data dan standar keamanan siber di telemedicine," ujarnya, seperti dikutip SIndonews dari siaran pers Kedutaan Besar Indonesia di Jakarta pada Selasa (19/1/2021).
Dia menuturkan, lokakarya ini juga memberikan kesempatan bagi kami untuk belajar lebih banyak dari Kementerian Kesehatan tentang pendekatan di sektor yang sangat penting ini”.
Sementara itu, Pakar Keamanan dan Manajemen Risiko CCUInggris, Oliver Hoare mengatakan pihaknya sangat senang bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan dalam menyelenggarakan rangkaian lokakarya yang pertama, melalui Digital Access Programme Pemerintah Inggris di Indonesia.
"Selama program ini, kami akan membahas berbagai macam topik mengenai data dan keamanan siber, dari berbagi informasi ancaman intelijen, hingga privasi warga dan pengujian serta latihan siber," ungkapnya.
"Situasi Covid-19 saat ini mendorong banyak pemerintah memprioritaskan sektor perawatan kesehatan global, dan yang kami sampaikan melalui lokakarya di Indonesia kali ini memastikan bahwa telemedicine akan menjadi layanan yang aman dan tepercaya, memainkan peran penting dalam perawatan kesehatan di masa depan dan membantu mengurangi ancaman pandemi," tukasnya.
Lokakarya yang berlangsung daring ini bertujuan untuk memberikan konteks strategis secara keseluruhan dan panduan tentang keamanan siber dan data pribadi serta bagaimana membangun kapasitas jangka pendek dan panjang di telemedicine.
Pemerintah Inggris dan Indonesia telah menandatangani MoU kerjasama di bidang kesehatan dengan rencana kerja sama selama lima tahun pada Juni 2020. Salah satu bidang kerjasama utama yang menjadi fokus saat ini adalah mendukung Kementerian Kesehatan Indonesia dengan membuat desain kerangka kerja dan implementasi regulasi Telemedicine.
“Telemedicine adalah peluang besar untuk meningkatkan akses dan mengurangi biaya layanan kesehatan di semua kalangan. Secara global, penggunaan Telemedicine telah berkembang pesat dalam beberapa bulan terakhir, termasuk di Inggris dan Indonesia," ucap Wakil Duta Besar Inggris untuk Indonesia, Rob Fenn.
"Kami sangat senang telah memiliki beberapa bentuk perjanjian dan proyek kerja sama yang sedang berjalan dengan Kementerian Kesehatan. Proyek yang didanai oleh Pemerintah Inggris melalui Digital Access Programme ini, bermitra dengan Cyber Capacity Unit Inggris. Proyek ini adalah salah satu contoh dari pekerjaan penting yang kami lakukan bersama dengan pemerintah Indonesia, dibawah MOU bidang Kesehatan," sambungnya.
Baik pemerintah Inggris maupun Indonesia, serta banyak negara lain, jelasnya, telah melihat peningkatan aktivitas di dunia maya selama pandemi Covid-19, terutama terkait dengan medis dan kemampuan perawatan kesehatan.
"Lokakarya ini merupakan bagian pertama dari sebuah rangkaian di mana Cyber Capacity Unit akan membahas berbagai masalah tematik utama yang terkait dengan perlindungan data dan standar keamanan siber di telemedicine," ujarnya, seperti dikutip SIndonews dari siaran pers Kedutaan Besar Indonesia di Jakarta pada Selasa (19/1/2021).
Dia menuturkan, lokakarya ini juga memberikan kesempatan bagi kami untuk belajar lebih banyak dari Kementerian Kesehatan tentang pendekatan di sektor yang sangat penting ini”.
Sementara itu, Pakar Keamanan dan Manajemen Risiko CCUInggris, Oliver Hoare mengatakan pihaknya sangat senang bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan dalam menyelenggarakan rangkaian lokakarya yang pertama, melalui Digital Access Programme Pemerintah Inggris di Indonesia.
"Selama program ini, kami akan membahas berbagai macam topik mengenai data dan keamanan siber, dari berbagi informasi ancaman intelijen, hingga privasi warga dan pengujian serta latihan siber," ungkapnya.
"Situasi Covid-19 saat ini mendorong banyak pemerintah memprioritaskan sektor perawatan kesehatan global, dan yang kami sampaikan melalui lokakarya di Indonesia kali ini memastikan bahwa telemedicine akan menjadi layanan yang aman dan tepercaya, memainkan peran penting dalam perawatan kesehatan di masa depan dan membantu mengurangi ancaman pandemi," tukasnya.
(esn)
tulis komentar anda