AS Segera Tetapkan Gerakan Houthi Yaman sebagai Kelompok Teroris Asing
Selasa, 12 Januari 2021 - 00:01 WIB
Pemerintahan Trump telah menumpuk sanksi terkait Iran dalam beberapa pekan terakhir.
Hal ini mendorong beberapa sekutu Biden dan pengamat luar menyimpulkan bahwa para pembantu Trump berusaha mempersulit pemerintahan yang baru untuk terlibat kembali dengan Iran dan bergabung kembali dengan perjanjian nuklir Iran.
"Kebijakan pemerintahan Trump dan perilakunya adalah teroris," tweet pejabat Houthi Mohammed Ali al-Houthi.
Dia menegaskan, "Kami berhak menanggapi setiap penetapan yang dikeluarkan pemerintahan Trump atau pemerintahan apa pun."
Di Teheran, ketika ditanya tentang langkah AS, juru bicara Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Iran Saeed Khatibzadeh mengatakan, “Tampaknya pemerintah AS yang bangkrut mungkin mencoba semakin menodai citra Amerika Serikat di hari-hari yang tersisa dan meracuni warisan Amerika.”
Berbagai kelompok bantuan dan Sekretaris Jenderal (Sekjen) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres memperingatkan kemungkinan penetapan itu.
Menurut Guterres, Yaman berada dalam bahaya kelaparan terburuk yang pernah terjadi di dunia selama beberapa dekade terakhir.
Pompeo mengatakan Amerika Serikat berencana mengambil langkah-langkah untuk mengurangi dampak kegiatan kemanusiaan dan impor ke Yaman, di mana 80% populasinya membutuhkan bantuan.
Kemlu pemerintah Yaman yang didukung Arab Saudi mendukung rencana AS tersebut dan menyerukan "tekanan politik dan hukum" lebih lanjut pada Houthi.
Arab Saudi yang telah diserang sejumlah rudal dan drone lintas batas Houthi, belum berkomentar tentang langkah AS tersebut.
Hal ini mendorong beberapa sekutu Biden dan pengamat luar menyimpulkan bahwa para pembantu Trump berusaha mempersulit pemerintahan yang baru untuk terlibat kembali dengan Iran dan bergabung kembali dengan perjanjian nuklir Iran.
"Kebijakan pemerintahan Trump dan perilakunya adalah teroris," tweet pejabat Houthi Mohammed Ali al-Houthi.
Dia menegaskan, "Kami berhak menanggapi setiap penetapan yang dikeluarkan pemerintahan Trump atau pemerintahan apa pun."
Di Teheran, ketika ditanya tentang langkah AS, juru bicara Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Iran Saeed Khatibzadeh mengatakan, “Tampaknya pemerintah AS yang bangkrut mungkin mencoba semakin menodai citra Amerika Serikat di hari-hari yang tersisa dan meracuni warisan Amerika.”
Berbagai kelompok bantuan dan Sekretaris Jenderal (Sekjen) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres memperingatkan kemungkinan penetapan itu.
Menurut Guterres, Yaman berada dalam bahaya kelaparan terburuk yang pernah terjadi di dunia selama beberapa dekade terakhir.
Pompeo mengatakan Amerika Serikat berencana mengambil langkah-langkah untuk mengurangi dampak kegiatan kemanusiaan dan impor ke Yaman, di mana 80% populasinya membutuhkan bantuan.
Kemlu pemerintah Yaman yang didukung Arab Saudi mendukung rencana AS tersebut dan menyerukan "tekanan politik dan hukum" lebih lanjut pada Houthi.
Arab Saudi yang telah diserang sejumlah rudal dan drone lintas batas Houthi, belum berkomentar tentang langkah AS tersebut.
Lihat Juga :
tulis komentar anda