7 Negara Saling Berebut Kutub Selatan, Mengapa Benua Ini Begitu Penting?
Kamis, 09 Januari 2025 - 13:01 WIB
Antartika, benua terbesar kelima di dunia, unik karena menjadi satu-satunya daratan tanpa penduduk asli atau pemerintahan independen. Benua ini membentang seluas 5.405.430 mil persegi dan diatur secara kolektif berdasarkan Perjanjian Antartika 1961, yang menetapkan wilayah tersebut sebagai cagar ilmiah, yang melarang aktivitas militer.
Meskipun memiliki pemerintahan bersama, tujuh negara telah mengeklaim sebagian dari hamparan es tersebut. Klaim Chile atas sebagian Antartika, yang dikenal sebagai Wilayah Antartika Chile, tumpang tindih dengan klaim Argentina dan Inggris. Klaim yang tumpang tindih ini berakar pada kedekatan dan hubungan historis, tetapi perjanjian tersebut secara efektif telah menangguhkan perselisihan ini.
Norwegia, Australia, dan Selandia Baru mendasarkan klaim mereka pada eksplorasi yang dimulai sejak awal abad ke-20. Sementara itu, klaim Prancis berasal dari penemuan-penemuan pada abad ke-19.
Perjanjian Antartika, yang ditandatangani pada puncak Perang Dingin, telah menjadi landasan perdamaian dan kerja sama ilmiah. Perjanjian ini membekukan klaim teritorial dan melarang ekstraksi sumber daya dan operasi militer, memastikan wilayah tersebut tetap menjadi milik bersama global yang didedikasikan untuk penelitian ilmiah.
Selama kunjungannya, Boric menegaskan kembali komitmen Chile terhadap perjanjian tersebut, dengan menekankan bahwa ketentuan-ketentuannya melindungi Antartika dari persaingan geopolitik. "Fokus kami adalah pada penelitian berkelanjutan dan memahami dampak global perubahan iklim," katanya, yang dilansir Newsweek, Kamis (9/1/2025).
Amerika Serikat memainkan peran penting di Antartika, baik sebagai penanda tangan Perjanjian Antartika maupun sebagai kontributor utama penelitian ilmiah di benua itu.
Meskipun AS tidak mengeklaim wilayah mana pun, AS tetap aktif melalui stasiun penelitiannya—terutama Stasiun Kutub Selatan Amundsen-Scott, tempat presiden Chile baru-baru ini berkunjung.
Meskipun memiliki pemerintahan bersama, tujuh negara telah mengeklaim sebagian dari hamparan es tersebut. Klaim Chile atas sebagian Antartika, yang dikenal sebagai Wilayah Antartika Chile, tumpang tindih dengan klaim Argentina dan Inggris. Klaim yang tumpang tindih ini berakar pada kedekatan dan hubungan historis, tetapi perjanjian tersebut secara efektif telah menangguhkan perselisihan ini.
Norwegia, Australia, dan Selandia Baru mendasarkan klaim mereka pada eksplorasi yang dimulai sejak awal abad ke-20. Sementara itu, klaim Prancis berasal dari penemuan-penemuan pada abad ke-19.
Apa Itu Perjanjian Antartika?
Perjanjian Antartika, yang ditandatangani pada puncak Perang Dingin, telah menjadi landasan perdamaian dan kerja sama ilmiah. Perjanjian ini membekukan klaim teritorial dan melarang ekstraksi sumber daya dan operasi militer, memastikan wilayah tersebut tetap menjadi milik bersama global yang didedikasikan untuk penelitian ilmiah.
Selama kunjungannya, Boric menegaskan kembali komitmen Chile terhadap perjanjian tersebut, dengan menekankan bahwa ketentuan-ketentuannya melindungi Antartika dari persaingan geopolitik. "Fokus kami adalah pada penelitian berkelanjutan dan memahami dampak global perubahan iklim," katanya, yang dilansir Newsweek, Kamis (9/1/2025).
Apakah Amerika Serikat Ikut Bermain?
Amerika Serikat memainkan peran penting di Antartika, baik sebagai penanda tangan Perjanjian Antartika maupun sebagai kontributor utama penelitian ilmiah di benua itu.
Meskipun AS tidak mengeklaim wilayah mana pun, AS tetap aktif melalui stasiun penelitiannya—terutama Stasiun Kutub Selatan Amundsen-Scott, tempat presiden Chile baru-baru ini berkunjung.
Lihat Juga :
tulis komentar anda