Para Pilot Israel yang Bunuh Nasrallah Takut Dituntut dalam Kejahatan Perang

Jum'at, 04 Oktober 2024 - 19:45 WIB
Orly Noy, kepala organisasi hak asasi manusia Israel B'tselem, mengatakan kepada MEE bahwa dorongan awal di balik demonstrasi massa tersebut adalah keinginan banyak orang untuk mempertahankan "demokrasi struktural" Israel guna melindungi hak dan keistimewaan yang diberikan oleh sistem tersebut kepada warga negara Yahudi di negara tersebut.

Namun, menghadirkan pengadilan Israel sebagai perisai yang melindungi tentara dari pengadilan internasional merupakan cara yang efektif untuk memperluas dukungan bagi gerakan protes, menurut dia.

"Tentara adalah Tuhan semua orang di Israel, jadi tidak kontroversial untuk menyatukan sebanyak mungkin orang di sekitarnya," papar Noy.

“Tentu saja, setelah perang di Gaza, hal itu menjadi hal yang sangat nyata dan dikatakan secara eksplisit oleh para pemimpin protes bahwa sekarang Mahkamah Agung secara harfiah adalah perisai untuk melindungi tentara Israel,” ujar dia.

Dia menjelaskan, “Dan, omong-omong, untuk melindungi pilot yang sama yang mengancam akan menolak memenuhi perintah militer mereka jika Netanyahu melanjutkan reformasi peradilan tetapi tidak berpikir dua kali ketika mereka dipanggil untuk mengebom warga sipil di Gaza. Jadi, inilah jenis demokrasi yang sedang kita bicarakan.”

Israel saat ini menjadi subjek penyelidikan oleh ICC atas tindakannya dalam perang di Gaza di mana lebih dari 41.000 warga Palestina telah dibunuh rezim kolonial Zionis, menurut kementerian kesehatan Palestina.

Israel juga menghadapi kasus terpisah di Mahkamah Internasional di mana rezim Zionis dituduh melakukan genosida, tuduhan yang dibantah Israel.

Karim Khan, kepala jaksa ICC, telah meminta pengadilan mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk Netanyahu dan Gallant, serta untuk Pemimpin Hamas Yahya Sinwar.

Khan juga meminta surat perintah penangkapan untuk dua pemimpin Hamas lainnya, Ismail Haniyeh dan Mohammed Deif, yang keduanya telah terbunuh.

Investigasi

Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More