Hizbullah Bersumpah Hukum Israel setelah Ledakan Ribuan Pager Guncang Lebanon
Rabu, 18 September 2024 - 08:45 WIB
Ledakan hari Selasa menambah harga mahal yang telah dibayarkan Hizbullah selama setahun terakhir, yang telah kehilangan lebih dari 400 pejuangnya dalam serangan Israel, termasuk Panglima Tertingginya, Fuad Shukr, pada Juli.
Sumber keamanan di Lebanon mengatakan dua pejuang Hizbullah lainnya tewas dalam serangan Israel di Lebanon selatan pada Selasa.
“Duta Besar Iran untuk Lebanon, Mojtaba Amani, menderita cedera ringan dalam ledakan pager hari Selasa, dan saat ini sedang dalam pengawasan di rumah sakit,” ungkap kantor berita semi-resmi Iran, Fars. Reuters tidak dapat segera mengonfirmasi laporan tersebut.
Tidak ada kabar dari pemerintah Israel tentang ledakan tersebut.
Sebelumnya pada Selasa, badan keamanan dalam negeri Israel mengatakan telah menggagalkan rencana kelompok Lebanon, Hizbullah, untuk membunuh seorang mantan pejabat senior pertahanan Israel dalam beberapa hari mendatang.
Badan Shin Bet, yang tidak menyebutkan nama pejabat tersebut, mengatakan mereka menyita satu alat peledak yang dipasang pada sistem peledakan jarak jauh, menggunakan telepon seluler dan kamera yang direncanakan akan dioperasikan oleh Hizbullah dari Lebanon.
Shin Bet mengatakan upaya serangan itu mirip dengan rencana Hizbullah yang digagalkan di Tel Aviv setahun yang lalu, tanpa memberikan rincian lebih lanjut.
Hizbullah telah mengatakan mereka ingin menghindari konflik habis-habisan dengan Israel, tetapi hanya berakhirnya perang Gaza yang akan menghentikan bentrokan lintas perbatasan.
Upaya gencatan senjata di Gaza masih menemui jalan buntu setelah berbulan-bulan perundingan yang dimediasi oleh Qatar, Mesir, dan Amerika Serikat (AS).
Sumber keamanan di Lebanon mengatakan dua pejuang Hizbullah lainnya tewas dalam serangan Israel di Lebanon selatan pada Selasa.
“Duta Besar Iran untuk Lebanon, Mojtaba Amani, menderita cedera ringan dalam ledakan pager hari Selasa, dan saat ini sedang dalam pengawasan di rumah sakit,” ungkap kantor berita semi-resmi Iran, Fars. Reuters tidak dapat segera mengonfirmasi laporan tersebut.
Tidak ada kabar dari pemerintah Israel tentang ledakan tersebut.
Sebelumnya pada Selasa, badan keamanan dalam negeri Israel mengatakan telah menggagalkan rencana kelompok Lebanon, Hizbullah, untuk membunuh seorang mantan pejabat senior pertahanan Israel dalam beberapa hari mendatang.
Badan Shin Bet, yang tidak menyebutkan nama pejabat tersebut, mengatakan mereka menyita satu alat peledak yang dipasang pada sistem peledakan jarak jauh, menggunakan telepon seluler dan kamera yang direncanakan akan dioperasikan oleh Hizbullah dari Lebanon.
Shin Bet mengatakan upaya serangan itu mirip dengan rencana Hizbullah yang digagalkan di Tel Aviv setahun yang lalu, tanpa memberikan rincian lebih lanjut.
Hizbullah telah mengatakan mereka ingin menghindari konflik habis-habisan dengan Israel, tetapi hanya berakhirnya perang Gaza yang akan menghentikan bentrokan lintas perbatasan.
Upaya gencatan senjata di Gaza masih menemui jalan buntu setelah berbulan-bulan perundingan yang dimediasi oleh Qatar, Mesir, dan Amerika Serikat (AS).
Menjerit Kesakitan
tulis komentar anda