Hizbullah Bersumpah Hukum Israel setelah Ledakan Ribuan Pager Guncang Lebanon
Rabu, 18 September 2024 - 08:45 WIB
BEIRUT - Hizbullah Lebanon berjanji membalas Israel yang dituding meledakkan ribuan pager pada Selasa (17/9/2024) yang menewaskan delapan orang dan melukai 2.750 warga lainnya.
Para korban termasuk banyak pejuang Hizbullah dan diplomat Iran di Beirut, Reuters melaporkan.
Menteri Informasi Lebanon Ziad Makary mengutuk peledakan pager yang digunakan Hizbullah dan pihak lain di Lebanon untuk berkomunikasi itu sebagai “agresi Israel”.
Hizbullah mengatakan Israel akan menerima “hukuman yang adil” atas ledakan itu.
Militer Israel, yang telah terlibat dalam perang lintas perbatasan dengan Hizbullah sejak dimulainya perang Gaza Oktober lalu, menolak menanggapi pertanyaan Reuters tentang peledakan itu.
Seorang pejabat Hizbullah, yang berbicara dengan syarat anonim, mengatakan peledakan pager tersebut merupakan "pelanggaran keamanan terbesar" yang dialami kelompok tersebut dalam hampir satu tahun konflik dengan Israel.
“Perkembangan di Lebanon sangat memprihatinkan, terutama mengingat konteks yang sangat tidak stabil," ungkap juru bicara PBB, Stephane Dujarric, seraya menambahkan PBB menyesalkan adanya korban sipil.
Tanpa berkomentar langsung mengenai ledakan di Lebanon, juru bicara militer Israel mengatakan Kepala Staf Mayor Jenderal Herzi Halevi telah bertemu dengan para perwira senior pada Selasa malam untuk menilai situasi.
“Tidak ada perubahan kebijakan yang diumumkan tetapi kewaspadaan harus terus dipertahankan," ungkap juru bicara itu.
Para korban termasuk banyak pejuang Hizbullah dan diplomat Iran di Beirut, Reuters melaporkan.
Menteri Informasi Lebanon Ziad Makary mengutuk peledakan pager yang digunakan Hizbullah dan pihak lain di Lebanon untuk berkomunikasi itu sebagai “agresi Israel”.
Hizbullah mengatakan Israel akan menerima “hukuman yang adil” atas ledakan itu.
Militer Israel, yang telah terlibat dalam perang lintas perbatasan dengan Hizbullah sejak dimulainya perang Gaza Oktober lalu, menolak menanggapi pertanyaan Reuters tentang peledakan itu.
Seorang pejabat Hizbullah, yang berbicara dengan syarat anonim, mengatakan peledakan pager tersebut merupakan "pelanggaran keamanan terbesar" yang dialami kelompok tersebut dalam hampir satu tahun konflik dengan Israel.
“Perkembangan di Lebanon sangat memprihatinkan, terutama mengingat konteks yang sangat tidak stabil," ungkap juru bicara PBB, Stephane Dujarric, seraya menambahkan PBB menyesalkan adanya korban sipil.
Tanpa berkomentar langsung mengenai ledakan di Lebanon, juru bicara militer Israel mengatakan Kepala Staf Mayor Jenderal Herzi Halevi telah bertemu dengan para perwira senior pada Selasa malam untuk menilai situasi.
“Tidak ada perubahan kebijakan yang diumumkan tetapi kewaspadaan harus terus dipertahankan," ungkap juru bicara itu.
tulis komentar anda