Mengapa Prancis Membantu Gaza meski Sekutu AS?
Senin, 08 Januari 2024 - 22:22 WIB
“Prancis siap bagi koalisi yang berperang di Irak dan Suriah melawan ISIS, dan juga berperang melawan Hamas,” kata Macron kepada Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.
Artinya, berbeda dengan AS yang bertujuan meredam ketegangan regional, Macron justru ingin melakukan hal sebaliknya, yaitu eskalasi regional, dengan harapan dapat mengkompensasi kerugian geopolitik Prancis di Afrika Barat dan kawasan Sahel, dengan tampil sebagai pemimpin global. .
Yang lebih buruk lagi, Macron menyetujui pernyataan-pernyataan aneh Israel, seperti pernyataan Netanyahu, yang menyatakan bahwa ‘Hamas adalah ISIS’.
Namun, pada hari Jumat, 5 Januari, Menteri Luar Negeri Prancis Colonna melontarkan pernyataan terkuat Prancis sejak dimulainya perang.
“Kita perlu kembali ke prinsip hukum internasional dan menghormatinya,” kata Colonna, seraya menambahkan bahwa “bukan terserah Israel untuk menentukan masa depan Gaza, yang merupakan tanah Palestina.”
Pernyataannya bertepatan dengan berita bahwa angkatan udara Perancis dan Yordania telah menjatuhkan tujuh ton bantuan kemanusiaan dan medis yang mendesak untuk rumah sakit lapangan di Khan Yunis, di Gaza selatan.
Foto/Reuters
Paris pasti sudah mengetahui sejauh mana genosida Israel di Gaza, jika bukan melalui bahasa genosida yang digunakan oleh para politisi Israel, kemudian oleh ribuan warga Palestina yang tewas dan pemusnahan massal, yang terjadi segera setelah deklarasi perang Tel Aviv.
Artinya, berbeda dengan AS yang bertujuan meredam ketegangan regional, Macron justru ingin melakukan hal sebaliknya, yaitu eskalasi regional, dengan harapan dapat mengkompensasi kerugian geopolitik Prancis di Afrika Barat dan kawasan Sahel, dengan tampil sebagai pemimpin global. .
Yang lebih buruk lagi, Macron menyetujui pernyataan-pernyataan aneh Israel, seperti pernyataan Netanyahu, yang menyatakan bahwa ‘Hamas adalah ISIS’.
Namun, pada hari Jumat, 5 Januari, Menteri Luar Negeri Prancis Colonna melontarkan pernyataan terkuat Prancis sejak dimulainya perang.
“Kita perlu kembali ke prinsip hukum internasional dan menghormatinya,” kata Colonna, seraya menambahkan bahwa “bukan terserah Israel untuk menentukan masa depan Gaza, yang merupakan tanah Palestina.”
Pernyataannya bertepatan dengan berita bahwa angkatan udara Perancis dan Yordania telah menjatuhkan tujuh ton bantuan kemanusiaan dan medis yang mendesak untuk rumah sakit lapangan di Khan Yunis, di Gaza selatan.
2. Genosida di Gaza
Foto/Reuters
Paris pasti sudah mengetahui sejauh mana genosida Israel di Gaza, jika bukan melalui bahasa genosida yang digunakan oleh para politisi Israel, kemudian oleh ribuan warga Palestina yang tewas dan pemusnahan massal, yang terjadi segera setelah deklarasi perang Tel Aviv.
tulis komentar anda