Belarusia: Nuklir Putin Akan Lindungi Kita dari NATO
Selasa, 28 Maret 2023 - 17:58 WIB
MINSK - Belarusia mengungkapkan bahwa keputusannya untuk menjadi lokasi senjata nuklir taktis Rusia setelah mendapat tekanan yang belum pernah terjadi sebelumnya dari Amerika Serikat (AS) dan NATO.
Presiden Rusia Vladimir Putin pada Sabtu lalu mengungkapkan bahwa Moskow bermaksud untuk menyebarkan beberapa senjata nuklirnya di negara tetangga Belarusia, yang telah menjadi sekutu setia selama invasi ke Ukraina.
Terkait hal itu, Kementerian Luar Negeri Belarusia dalam sebuah pernyataan menganggap keputusannya untuk bekerja sama dengan Rusia adalah tepat dengan mengatakan Minsk bertindak untuk melindungi dirinya dari Barat.
“Selama dua setengah tahun terakhir, Republik Belarus telah mengalami tekanan politik, ekonomi, dan informasi yang belum pernah terjadi sebelumnya dari Amerika Serikat, Inggris Raya dan sekutu NATO-nya, serta negara-negara anggota Uni Eropa,” bunyi pernyataan itu.
“Mengingat keadaan ini, dan kekhawatiran serta risiko yang sah di bidang keamanan nasional yang timbul darinya, Belarusia terpaksa merespons dengan memperkuat kemampuan keamanan dan pertahanannya sendiri,” sambung pernyataan itu.
Langkah Presiden Rusia Vladimir Putin pada akhir pekan lalu itu dilakukan setelah Rusia berulang kali menuduh sekutu Barat pendukung Kiev melakukan eskalasi nuklir. Itu terkait dengan rencana Inggris yang berjanji untuk mengirim rudal depleted uranium ke Ukraina.
Inggris mengonfirmasi rudal itu akan dikirim bersama dengan tank Challenger 2.
Putin menjelaskan, Presiden Belarusia Alexander Lukashenko sudah lama meminta penempatan tersebut. Namun, tidak ada reaksi langsung dari Lukashenko. Diketahui, Rusia telah membantu memodernisasi pesawat tempur Belarusia agar dapat membawa senjata nuklir.
Pada pidatonya, Sabtu (25/3/2023), Putin mengatakan pemicu penyebaran senjata nuklir taktis Rusia ke Belarusia merupakan keputusan Inggris yang memberi Ukraina peluru anti kendaraan lapis baja yang mengandung depleted uranium.
Masih menurut Putin, terkait penempatan senjata nuklir di Belarusia, Rusia akan melakukan apa yang sudah dilakukan Amerika Serikat selama beberapa dekade dengan menempatkan senjata nuklir di Belgia, Jerman, Italia, Belanda, serta Turki.
Presiden Rusia Vladimir Putin pada Sabtu lalu mengungkapkan bahwa Moskow bermaksud untuk menyebarkan beberapa senjata nuklirnya di negara tetangga Belarusia, yang telah menjadi sekutu setia selama invasi ke Ukraina.
Terkait hal itu, Kementerian Luar Negeri Belarusia dalam sebuah pernyataan menganggap keputusannya untuk bekerja sama dengan Rusia adalah tepat dengan mengatakan Minsk bertindak untuk melindungi dirinya dari Barat.
“Selama dua setengah tahun terakhir, Republik Belarus telah mengalami tekanan politik, ekonomi, dan informasi yang belum pernah terjadi sebelumnya dari Amerika Serikat, Inggris Raya dan sekutu NATO-nya, serta negara-negara anggota Uni Eropa,” bunyi pernyataan itu.
“Mengingat keadaan ini, dan kekhawatiran serta risiko yang sah di bidang keamanan nasional yang timbul darinya, Belarusia terpaksa merespons dengan memperkuat kemampuan keamanan dan pertahanannya sendiri,” sambung pernyataan itu.
Langkah Presiden Rusia Vladimir Putin pada akhir pekan lalu itu dilakukan setelah Rusia berulang kali menuduh sekutu Barat pendukung Kiev melakukan eskalasi nuklir. Itu terkait dengan rencana Inggris yang berjanji untuk mengirim rudal depleted uranium ke Ukraina.
Inggris mengonfirmasi rudal itu akan dikirim bersama dengan tank Challenger 2.
Putin menjelaskan, Presiden Belarusia Alexander Lukashenko sudah lama meminta penempatan tersebut. Namun, tidak ada reaksi langsung dari Lukashenko. Diketahui, Rusia telah membantu memodernisasi pesawat tempur Belarusia agar dapat membawa senjata nuklir.
Pada pidatonya, Sabtu (25/3/2023), Putin mengatakan pemicu penyebaran senjata nuklir taktis Rusia ke Belarusia merupakan keputusan Inggris yang memberi Ukraina peluru anti kendaraan lapis baja yang mengandung depleted uranium.
Masih menurut Putin, terkait penempatan senjata nuklir di Belarusia, Rusia akan melakukan apa yang sudah dilakukan Amerika Serikat selama beberapa dekade dengan menempatkan senjata nuklir di Belgia, Jerman, Italia, Belanda, serta Turki.
(ian)
tulis komentar anda