UE Siapkan Lebih Banyak Sanksi Jika Rusia Sebar Nuklir di Belarusia
loading...
A
A
A
BRUSSELS - Uni Eropa (UE) akan merespons dengan sanksi baru jika Rusia menempatkan senjata nuklir taktis di Belarusia. Hal itu diungkapkan seorang pejabat UE, Senin (27/3/2023).
“Itu akan menjadi eskalasi lebih lanjut dan ancaman langsung terhadap keamanan Eropa jika Rusia mengerahkan senjata nuklir di Belarusia,” kata Peter Stano, juru bicara utama Komisi Eropa untuk urusan luar negeri, seperti dikutip dari Anadolu Agency.
Pada saat yang sama, dia menekankan, bahwa pejabat UE belum melihat konfirmasi apa pun dari pihak Belarusia tentang hal ini menjadi agenda atau terjadi kapan saja. “Tetapi jika itu terjadi, akan ada konsekuensinya,” lanjut Stano.
Di sisi lain, Kremlin mengatakan bahwa reaksi dari Barat tidak akan membatalkan rencana Moskow untuk menyebarkan senjata nuklir taktis di Belarusia.
"Reaksi seperti itu (dari Barat), tentu saja, tidak dapat mempengaruhi rencana Rusia," kata juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov kepada wartawan dalam konferensi pers di Moskow.
Peskov melanjutkan, Presiden Rusia Vladimir Putin memberikan wawancara mendetail kepada media Rusia pada hari Sabtu untuk menjelaskan situasinya. "Tidak ada yang perlu ditambahkan untuk ini," kata juru bicara itu.
Sebelumnya, Putin mengatakan dalam sebuah wawancara di saluran TV Rossiya-24, bahwa Rusia akan menyelesaikan pembangunan fasilitas penyimpanan khusus untuk senjata nuklir taktis di Belarusia, dan telah menyerahkan kompleks Iskander untuk penyimpanan.
Sementara itu, Ukraina mengatakan bahwa Kremlin mengambil Belarusia sebagai sandera nuklir. Sejak Rusia memulai perang di negara tetangga Ukraina 13 bulan lalu, para pemimpin dan komentator Barat telah menyuarakan kekhawatiran bahwa Moskow mungkin membuat konflik nuklir.
“Itu akan menjadi eskalasi lebih lanjut dan ancaman langsung terhadap keamanan Eropa jika Rusia mengerahkan senjata nuklir di Belarusia,” kata Peter Stano, juru bicara utama Komisi Eropa untuk urusan luar negeri, seperti dikutip dari Anadolu Agency.
Pada saat yang sama, dia menekankan, bahwa pejabat UE belum melihat konfirmasi apa pun dari pihak Belarusia tentang hal ini menjadi agenda atau terjadi kapan saja. “Tetapi jika itu terjadi, akan ada konsekuensinya,” lanjut Stano.
Di sisi lain, Kremlin mengatakan bahwa reaksi dari Barat tidak akan membatalkan rencana Moskow untuk menyebarkan senjata nuklir taktis di Belarusia.
"Reaksi seperti itu (dari Barat), tentu saja, tidak dapat mempengaruhi rencana Rusia," kata juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov kepada wartawan dalam konferensi pers di Moskow.
Peskov melanjutkan, Presiden Rusia Vladimir Putin memberikan wawancara mendetail kepada media Rusia pada hari Sabtu untuk menjelaskan situasinya. "Tidak ada yang perlu ditambahkan untuk ini," kata juru bicara itu.
Sebelumnya, Putin mengatakan dalam sebuah wawancara di saluran TV Rossiya-24, bahwa Rusia akan menyelesaikan pembangunan fasilitas penyimpanan khusus untuk senjata nuklir taktis di Belarusia, dan telah menyerahkan kompleks Iskander untuk penyimpanan.
Sementara itu, Ukraina mengatakan bahwa Kremlin mengambil Belarusia sebagai sandera nuklir. Sejak Rusia memulai perang di negara tetangga Ukraina 13 bulan lalu, para pemimpin dan komentator Barat telah menyuarakan kekhawatiran bahwa Moskow mungkin membuat konflik nuklir.
(esn)