Kisah Kapal Induk Liaoning: Dibeli China Senilai Beberapa Botol Vodka, Kini Diincar Rusia

Senin, 09 Januari 2023 - 10:30 WIB
loading...
A A A
Saran itu secara kebetulan muncul ketika Ukraina mengatakan saat ini hanya ada satu kapal Rusia tanpa rudal jelajah Kalibr di Laut Hitam.

Selain itu, Ukraina secara sporadis melancarkan serangan terhadap Crimea dan Pelabuhan Sevastopol, yang merupakan rumah bagi Armada Laut Hitam Rusia.

Mungkin ide Karginov membeli kapal induk pertama China, Liaoning, terlalu dibuat-buat. Namun, mungkin ada baiknya kembali ke sejarah bagaimana China menyusun rencana induk untuk memperoleh kapal tersebut dari Ukraina dan benar-benar nakal dalam prosesnya.

Cara China Peroleh Kapal Induk Soviet

China meluncurkan kapal induk pertamanya, Liaoning, yang dinamai menurut sebuah provinsi di China pada tahun 2012. Kapal tersebut adalah kapal induk kelas Kuznetsov Soviet yang telah diperbarui yang dibeli dalam keadaan tidak lengkap.

Karena persenjataannya yang kuat dari 12 sistem rudal anti-kapal P-700 Granit, Kuznetsov secara teknis diklasifikasikan sebagai kapal penjelajah pembawa pesawat.

Teknis itu sangat penting karena Konvensi Montreux melarang "kapal induk" melakukan perjalanan dari Laut Hitam ke Mediterania melalui Selat Bosporus jika beratnya lebih dari 15.000 ton.

Kapal kedua di kelasnya, Varyag, hampir dua pertiga selesai di Ukraina sebelum runtuhnya Uni Soviet karena kekurangan senjata dan peralatan listrik.

Ketika pengerjaan proyek tersebut berakhir pada tahun 1992, pemerintah Ukraina yang kekurangan uang mencoba segala daya untuk menjual 55.000 ton logam tak berguna yang membusuk di galangan kapal Mykolaiv.

Angkatan Laut Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) China menginginkan Varyag, dan tim dikirim oleh Beijing untuk memeriksanya dan menyarankan untuk membelinya.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1738 seconds (0.1#10.140)