Filipina Bakal Akuisisi Sistem Rudal Typhon AS, China Marah

Selasa, 24 Desember 2024 - 11:39 WIB
loading...
Filipina Bakal Akuisisi...
Filipina berencana mengakuisisi sistem rudal Typhon AS, langkah yang membuat China marah. Foto/Philstar
A A A
MANILA - Militer Filipina mengatakan pihaknya berencana untuk mengakuisisi sistem rudal Typhon Amerika Serikat (AS) sebagai bagian dari upaya untuk mengamankan kepentingan maritimnya. China merespons marah dan memperingatkan bahwa langkah itu akan memicu perlombaan senjata regional.

Angkatan Darat AS telah mengerahkan sistem rudal jarak menengah Typhon ke Filipina utara awal tahun ini untuk latihan tempur gabungan tahunan dengan sekutu lamanya tersebut. Washington kemudian memutuskan untuk meninggalkan sistem misil itu di sana meskipun ada kritik dari Beijing bahwa senjata tersebut mengganggu stabilitas Asia.

Kepala Angkatan Darat Filipina Letnan Jenderal Roy Galido mengatakan dalam konferensi pers pada hari Senin bahwa sistem rudal Typhon akan diakuisisi. “Karena kami melihat kelayakan dan fungsinya dalam konsep implementasi pertahanan kepulauan kami,” katanya.



"Saya dengan senang hati melaporkan kepada rekan senegara kita bahwa tentara Anda sedang mengembangkan kemampuan ini untuk kepentingan melindungi kedaulatan kita," katanya, seraya menambahkan bahwa total biaya akuisisi akan bergantung pada "ekonomi”.

Kehadiran sistem rudal AS itu telah membuat marah Beijing, yang Angkatan Laut dan pasukan Coast Guard-nya telah terlibat dalam konfrontasi yang meningkat dalam beberapa bulan terakhir dengan Filipina atas sengketa terumbu karang dan perairan di Laut China Selatan.

Beijing mengeklaim hampir seluruh Laut China Selatan meskipun ada putusan internasional yang menyatakan bahwa klaimnya tidak memiliki dasar hukum.

Manila dan Washington, sekutu perjanjian lama, telah memperdalam kerja sama pertahanan mereka sejak Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr menjabat pada tahun 2022 dan mulai menolak klaim Beijing atas Laut China Selatan.

AS tidak memiliki klaim di Laut China Selatan tetapi telah memperingatkan bahwa mereka berkewajiban untuk membela Filipina jika pasukannya diserang di sana, dan telah menyatakan bahwa kebebasan navigasi merupakan salah satu kepentingan nasional utamanya.

Pada hari Senin, Cina dengan cepat mengecam keras keputusan Filipina untuk memperoleh sistem rudal Typhon AS sebagai langkah yang provokatif dan berbahaya dan memperingatkan bahwa hal itu berisiko memicu perlombaan senjata.
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
AS Butuh Rp15.919 Triliun...
AS Butuh Rp15.919 Triliun untuk Memodernisasi Senjata Nuklirnya
Trump Ingatkan Netanyahu:...
Trump Ingatkan Netanyahu: Baik-baiklah kepada Warga Gaza yang Menderita
Konvoi Ambulans Ditembaki,...
Konvoi Ambulans Ditembaki, Sentimen Anti-China Meningkat di Myanmar
6 Cara Iran Menang Perang...
6 Cara Iran Menang Perang Lawan AS dan Israel, Mungkinkah Tercapai dalam 5 Tahap?
Ukraina Tekan Italia...
Ukraina Tekan Italia Gelar KTT di Sela-sela Pemakaman Paus Fransiskus
10 Kelemahan Militer...
10 Kelemahan Militer AS dan 4 Cara China Menang Perang dengan Mudah
Houthi Yaman Tembak...
Houthi Yaman Tembak Jatuh 7 Drone AS Senilai Rp3,4 Triliun dalam 6 Pekan
Sebut Rakyat Gaza Menderita,...
Sebut Rakyat Gaza Menderita, Trump Desak Netanyahu Cabut Blokade Bantuan
3 Negara yang Tidak...
3 Negara yang Tidak Hadir di Pemakaman Paus Fransiskus
Rekomendasi
Menakar Tuntutan Purnawirawan...
Menakar Tuntutan Purnawirawan TNI terhadap Gibran
Marc Marquez Juara Sprint...
Marc Marquez Juara Sprint Race MotoGP Spanyol 2025, Fabio Quartararo Kecelakaan
Sowan ke Kiai Tapal...
Sowan ke Kiai Tapal Kuda, Cak Imin Sebut Iman Sukri Bakal Pimpin DPW PKB Bali
Berita Terkini
Putin Klaim Rusia Rebut...
Putin Klaim Rusia Rebut Kembali Kursk dari Tentara Ukraina
2 jam yang lalu
AS Butuh Rp15.919 Triliun...
AS Butuh Rp15.919 Triliun untuk Memodernisasi Senjata Nuklirnya
3 jam yang lalu
Trump dan Zelensky Bertemu...
Trump dan Zelensky Bertemu selama 15 Menit di Sela-sela Pemakaman Paus Fransikus
4 jam yang lalu
Ledakan Besar Guncang...
Ledakan Besar Guncang Pelabuhan Bandar Abbas di Iran, Apakah Mossad Terlibat?
5 jam yang lalu
3 Negara yang Tak Hadiri...
3 Negara yang Tak Hadiri Pemakaman Paus Fransiskus, Mana Saja Itu?
6 jam yang lalu
Jenderal Rusia Tewas...
Jenderal Rusia Tewas dalam Ledakan Bom Mobil, Kremlin Tebar Ancaman
7 jam yang lalu
Infografis
Pentagon: China Bisa...
Pentagon: China Bisa Hancurkan Semua Kapal Induk AS dalam 20 Menit
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved