Kisah Kapal Induk Liaoning: Dibeli China Senilai Beberapa Botol Vodka, Kini Diincar Rusia
loading...
A
A
A
MOSKOW - Kapal induk Liaoning Angkatan Laut China dulunya adalah kapal penjelajah kelas Kuznetsov milik Uni Soviet. Setelah Soviet runtuh, kapal itu dijual Ukraina kepada Beijing dengan harga—menurut politisi Rusia —setara dengan beberapa botol vodka.
Sekarang atau setelah lebih dari dua dekade berlalu, sebuah partai politik Rusia telah mengajukan tawaran kepada pemerintah Rusia untuk membeli kembali kapal induk itu tersebut dari Beijing.
Mengutip laporan RIA Novosti, pada tanggal 5 Januari 2023, seorang pemimpin Partai Demokrat Liberal Rusia, Sergey Karginov, menyarankan agar pemerintah Rusia membeli kembali kapal induk tersebut.
Partai Demokrat Liberal adalah partai ultranasionalis sayap kanan yang mendukung invasi Rusia ke Ukraina.
"Kapal induk Varyag yang belum selesai diserahkan ke Ukraina dan kemudian dijual ke China untuk diubah menjadi kasino. Setelah China menerima kapal tersebut, ia menyelesaikan pembangunannya dan menamainya kapal Liaoning. Kapal itu awalnya seharusnya menjadi salah satu kapal utama Uni Soviet," kata Karginov, seperti dikutip dari EurAsian Times, Senin (9/1/2023).
Dia menyarankan agar pemerintah Rusia membeli kapal induk itu dari China dan memasukkannya ke layanan atas nama Vladimir Zhirinovsky, pendiri partainya yang meninggal tahun lalu.
Zhirinovsky adalah seorang politisi ultra-nasionalis yang berbagi kebencian dengan Presiden Vladimir Putin terhadap Ukraina dan negara-negara bekas Soviet lainnya.
Karginov membuat saran yang sangat blakblakan dengan mengatakan, “Setelah runtuhnya Uni Soviet, Ukraina lebih suka menjualnya, sebenarnya, dengan harga beberapa botol vodka atau harga besi tua. Mengingat situasi saat ini, saya mengusulkan agar Rusia membeli kapal induk ini dari China, atas nama Zhirinovsky, pendiri Partai Demokrat Liberal, dan menjadikannya andalan Armada Laut Hitam.”
Seruan untuk memasukkan kapal induk Liaoning ke dalam Armada Laut Hitam sangat penting karena aset Angkatan Laut yang ditempatkan di sana sangat penting dalam melancarkan serangan terhadap Ukraina.
Sekarang atau setelah lebih dari dua dekade berlalu, sebuah partai politik Rusia telah mengajukan tawaran kepada pemerintah Rusia untuk membeli kembali kapal induk itu tersebut dari Beijing.
Mengutip laporan RIA Novosti, pada tanggal 5 Januari 2023, seorang pemimpin Partai Demokrat Liberal Rusia, Sergey Karginov, menyarankan agar pemerintah Rusia membeli kembali kapal induk tersebut.
Partai Demokrat Liberal adalah partai ultranasionalis sayap kanan yang mendukung invasi Rusia ke Ukraina.
"Kapal induk Varyag yang belum selesai diserahkan ke Ukraina dan kemudian dijual ke China untuk diubah menjadi kasino. Setelah China menerima kapal tersebut, ia menyelesaikan pembangunannya dan menamainya kapal Liaoning. Kapal itu awalnya seharusnya menjadi salah satu kapal utama Uni Soviet," kata Karginov, seperti dikutip dari EurAsian Times, Senin (9/1/2023).
Dia menyarankan agar pemerintah Rusia membeli kapal induk itu dari China dan memasukkannya ke layanan atas nama Vladimir Zhirinovsky, pendiri partainya yang meninggal tahun lalu.
Zhirinovsky adalah seorang politisi ultra-nasionalis yang berbagi kebencian dengan Presiden Vladimir Putin terhadap Ukraina dan negara-negara bekas Soviet lainnya.
Karginov membuat saran yang sangat blakblakan dengan mengatakan, “Setelah runtuhnya Uni Soviet, Ukraina lebih suka menjualnya, sebenarnya, dengan harga beberapa botol vodka atau harga besi tua. Mengingat situasi saat ini, saya mengusulkan agar Rusia membeli kapal induk ini dari China, atas nama Zhirinovsky, pendiri Partai Demokrat Liberal, dan menjadikannya andalan Armada Laut Hitam.”
Seruan untuk memasukkan kapal induk Liaoning ke dalam Armada Laut Hitam sangat penting karena aset Angkatan Laut yang ditempatkan di sana sangat penting dalam melancarkan serangan terhadap Ukraina.