Godfather Ala Saudi, Cerita Kudeta yang Bawa Mohammed bin Salman ke Tampuk Kekuasaan

Kamis, 01 Desember 2022 - 14:18 WIB
loading...
A A A
Aljabri terlibat langsung dalam negosiasi kontrak lobi senilai USD5,4 juta atas nama kementerian.

Saat berita kontrak menyebar, Aljabri takut terjebak di antara para pangeran yang bertikai.

Pada Mei 2017, dia diam-diam menyelinap ke Turki, hanya beberapa hari sebelum Trump dijadwalkan mengunjungi Riyadh.

Ketakutan Aljabri sangat beralasan. Segera setelah dia pergi, Aljabri mengatakan dia mendapat kabar bahwa penandatangan utama kontrak—seorang petugas dinas rahasia di bawah MBN—ditahan oleh loyalis MBS dan diinterogasi tentang upaya lobi.

Pada 4 Juni 2017, Aljabri mengirim SMS kepada Abdulaziz Howairini, seorang pejabat keamanan veteran, untuk menanyakan apakah dia harus melanjutkan "puasa dalam cuaca dingin", referensi kode untuk tetap tinggal di Turki.

Howairini, yang sekarang melapor ke MBS, menjawab bahwa dia harus melakukannya.

Pada 17 Juni, Howairini mengirim SMS lain ke Aljabri, memperingatkannya bahwa loyalis MBS “sangat ingin” menahannya juga.
Sementara itu, penolakan keras dari MBS memaksa MBN membatalkan kontrak Stryk.

Menurut Aljabri, Nayef memperingatkannya bahwa MBS telah melihat kontrak tersebut sebagai plot untuk merusak hubungannya dengan keluarga Trump dan "keluar darah".

Pada 18 Juni, Aljabri tiba-tiba menerima SMS dari MBS, memintanya kembali ke Arab Saudi untuk membantu menyelesaikan “konflik” yang tidak ditentukan dengan MBN.

“Saya tidak berpikir ada orang yang memahami [MBN] lebih baik dari Anda,” tulis MBS, nadanya sangat berdamai.
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1302 seconds (0.1#10.140)