Kronologi Pangeran Arab Saudi Dipenjara 30 Tahun usai Pulang dari AS
loading...
A
A
A
Percakapan telepon itu diduga kuat disadap pihak berwenang Arab Saudi.
Tahun 2020
Teman-temannya di AS mengatakan pejabat berwenang Arab Saudi menahan Pangeran Abdullah setelah dia pulang pada tahun 2020 dengan tiket pesawat yang disediakan pemerintah kerajaan. Pemerintah saat itu beralasan agar sang pangeran belajar dari jarak jauh selama pandemi Covid-19.
Pengadilan Arab Saudi kemudian menjatuhkan hukuman 20 tahun penjara dan larangan perjalanan 20 tahun berikutnya.
Agustus 2022
Pengadilan Arab Saudi pada Agustus 2022 memperpanjang masa hukumannya 10 tahun, menjadi total 30 tahun penjara.
Putusan pengadilan itu terinci dalam dokumen yang diperoleh AP.
Warga Saudi Lainnya Diincar
Menurut FBI dan kelompok-kelompok hak asasi manusia (HAM), Selama lima tahun terakhir, pengawasan, intimidasi, dan pengejaran pihak berwenang Arab Saudi terhadap warga Saudi di wilayah AS telah meningkat ketika kerajaan meningkatkan penindasan di bawah penguasa de facto, Putra Mahkota Mohammed bin Salman.
Beberapa warga Arab Saudi mengatakan para agen FBI menyarankan mereka untuk tidak pulang ke kerajaan.
Tahun 2020
Teman-temannya di AS mengatakan pejabat berwenang Arab Saudi menahan Pangeran Abdullah setelah dia pulang pada tahun 2020 dengan tiket pesawat yang disediakan pemerintah kerajaan. Pemerintah saat itu beralasan agar sang pangeran belajar dari jarak jauh selama pandemi Covid-19.
Pengadilan Arab Saudi kemudian menjatuhkan hukuman 20 tahun penjara dan larangan perjalanan 20 tahun berikutnya.
Agustus 2022
Pengadilan Arab Saudi pada Agustus 2022 memperpanjang masa hukumannya 10 tahun, menjadi total 30 tahun penjara.
Putusan pengadilan itu terinci dalam dokumen yang diperoleh AP.
Warga Saudi Lainnya Diincar
Menurut FBI dan kelompok-kelompok hak asasi manusia (HAM), Selama lima tahun terakhir, pengawasan, intimidasi, dan pengejaran pihak berwenang Arab Saudi terhadap warga Saudi di wilayah AS telah meningkat ketika kerajaan meningkatkan penindasan di bawah penguasa de facto, Putra Mahkota Mohammed bin Salman.
Beberapa warga Arab Saudi mengatakan para agen FBI menyarankan mereka untuk tidak pulang ke kerajaan.