Arab Saudi Tindak Keras Perilaku Amoral, Tangkap Puluhan Orang Terkait Prostitusi

Senin, 17 Maret 2025 - 07:36 WIB
loading...
Arab Saudi Tindak Keras...
Pihak berwenang Arab Saudi tangkap puluhan orang terkait prostitusi dalam tindakan keras terbaru di tengah transformasi sosial dan ekonomi di bawah Putra Mahkota Mohammed bin Salman. Foto/SPA
A A A
RIYADH - Pihak berwenang Kerajaan Arab Saudi telah menangkap lebih dari 50 orang, termasuk 11 wanita atas tuduhan prostitusi.

Penangkapan ini sebagai tindakan keras terbaru terhadap "perilaku tidak bermoral" di tengah transformasi sosial dan ekonomi yang sedang berlangsung di bawah Putra Mahkota Mohammed bin Salman.

Mengutip laporan dari Financial Times, Senin (17/3/2025), unit Kementerian Dalam Negeri yang baru dibentuk, yang bertugas menangani keamanan masyarakat dan perdagangan manusia, juga telah menahan puluhan orang asing atas dugaan pelanggaran di panti pijat dan karena memaksa perempuan dan anak-anak untuk mengemis.



Ini menandai pertama kalinya dalam lebih dari satu dekade bahwa pihak berwenang secara terbuka mengakui keberadaan prostitusi di kerajaan tersebut.

Bulan lalu, polisi Arab Saudi menangkap empat ekspatriat yang terlibat dalam "tindakan tidak bermoral" di sebuah fasilitas pijat di Riyadh, sementara tiga perempuan asing yang dituduh melakukan prostitusi ditangkap setelah penggerebekan polisi di sebuah hotel di ibu kota.

Secara terpisah, lima ekspatriat ditangkap karena melakukan tindakan yang melanggar moral publik di sebuah pusat relaksasi dan perawatan tubuh di Jeddah.

Langkah tersebut telah memicu perbandingan dengan Komite untuk Promosi Kebajikan dan Pencegahan Kejahatan, pasukan polisi agama yang dulunya terkenal karena menegakkan segregasi gender dan kode moral.

Mutawaa, demikian sebutan mereka, dilucuti kekuasaannya pada tahun 2016 sebagai bagian dari upaya yang lebih luas dari Putra Mahkota Mohammed bin Salman untuk memodernisasi negara, membuka ekonominya, dan melonggarkan kontrol sosial yang ketat.

Para analis tidak yakin tentang apa yang memicu tindakan keras baru-baru ini, tetapi Khalid Al-Sulaiman, kolumnis untuk surat kabar Okaz, mengaitkannya dengan "peningkatan aktivitas yang nyata" dalam pelanggaran terkait moralitas, termasuk iklan layanan seks di media sosial.

"Negara kita memiliki identitas keagamaan dan sosial yang khusus sebagai tempat lahirnya Islam...mereka yang mempraktikkan [tindakan seperti itu] saat ini seharusnya tidak pernah merasa bahwa mereka dapat tampil di depan umum tanpa konsekuensi," tulisnya.

Dengan Arab Saudi yang bersiap menjadi tuan rumah Piala Dunia 2034 dan menarik investasi asing, pihak berwenang menyeimbangkan liberalisasi sosial dengan melestarikan identitas konservatif kerajaan.
(mas)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Arab Saudi, Qatar, India...
Arab Saudi, Qatar, India dan Pakistan Negara Pengimpor Senjata Terbesar di Dunia
Saudi Bantah Pasok Minyak...
Saudi Bantah Pasok Minyak untuk Jet Tempur AS yang Membombardir Houthi
Negara-negara Arab Dikecam...
Negara-negara Arab Dikecam karena Tak Berani Melawan Israel dalam Pembersihan Etnis Palestina di Tepi Barat
Pangeran Mohammed bin...
Pangeran Mohammed bin Salman dan Zelensky Bahas Upaya Perdamaian di Ukraina
Zelensky Temui Pangeran...
Zelensky Temui Pangeran Mohammed bin Salman saat Ukraina Kewalahan Hadapi Rusia
Pangeran Mohammed bin...
Pangeran Mohammed bin Salman Ampuni Para Pembangkang, Bebas Pulang ke Arab Saudi Tanpa Dihukum
Arab Saudi Buru Koruptor...
Arab Saudi Buru Koruptor Besar-besaran, 131 Orang Ditangkap dan 370 Diselidiki
Pesan Ramadan Raja Salman:...
Pesan Ramadan Raja Salman: Kami Memohon Allah agar Rakyat Palestina Hidup Aman
Negara-negara di Dunia...
Negara-negara di Dunia dengan Durasi Puasa Ramadan Tersingkat dan Terlama
Rekomendasi
Kapolri Perintahkan...
Kapolri Perintahkan Bareskrim Usut Tuntas Teror Kepala Babi dan Bangkai Tikus di Kantor Tempo
Ramadan Under The Dome:...
Ramadan Under The Dome: PIK 2 Jadi Ruang Inklusif bagi Semua Keberagaman
Gus Muhaimin Ungkap...
Gus Muhaimin Ungkap Satu-satunya Cara Jadi Dai Unggul
Berita Terkini
3 Alasan Volodymyr Zelensky...
3 Alasan Volodymyr Zelensky Disebut Pengkhianat Bangsa Yahudi oleh Rusia, Apa Saja?
2 jam yang lalu
AS Klaim Rusia Tak Ingin...
AS Klaim Rusia Tak Ingin Invasi Eropa, Berikut 3 Alasannya
3 jam yang lalu
Hamas Marah Besar dengan...
Hamas Marah Besar dengan Pernyataan Pejabat AS yang Menyebut Palestina Pilih Berperang
4 jam yang lalu
Tentara Sudan Kuasai...
Tentara Sudan Kuasai Istana Kepresidenan, Pemberontak Masih Tebar Ancaman
5 jam yang lalu
Hizbullah Hujani Israel...
Hizbullah Hujani Israel Roket, Zionis Meradang dan Siap Perang
6 jam yang lalu
Siapa Frank Tavares?...
Siapa Frank Tavares? Pria yang Pernah Jadi Biarawati selama 22 Tahun demi Cinta Sejatinya
7 jam yang lalu
Infografis
Pertemuan Putin dan...
Pertemuan Putin dan Trump Digelar Bulan Ini di Arab Saudi
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved