Tewaskan Lebih dari 150 Orang, Ini Kronologis Insiden Halloween di Seoul

Minggu, 30 Oktober 2022 - 09:55 WIB
loading...
Tewaskan Lebih dari 150 Orang, Ini Kronologis Insiden Halloween di Seoul
Lebih dari 150 orang tewas dalam tragedi Halloween di Seoul, Korsel. Foto/CNN
A A A
SEOUL - Perayaan Halloween besar-besaran pertama sejak berakhirnya pembatasan Covid-19 di Korea Selatan (Korsel) berubah menjadi petaka. Sedikitnya 151 orang, sebagian besar remaja dan dewasa, meninggal saat pengunjung pesta melonjak melalui gang sempit di distrik kehidupan malam populer di Seoul.

Orang-orang yang bersuka ria membanjiri distrik Itaewon pada Sabtu malam. Mereka terbang ke Seoul dari seluruh Asia untuk merayakan Halloween. Acara ini dipandang sebagai menyambut kembali perayaan itu setelah pandemi. Hotel-hotel dan sejumlah tiket acara di lingkungan itu telag dipesan.

Namun, sebelum tengah malam, perayaan berubah menjadi suram saat panggilan bantuan pertama terdengar dalam dalam kerumunan.

Saksi mata mengatakan bahkan sebelum kekacauan terjadi, para pengunjung pesta sudah sangat padat di jalan-jalan sempit sehingga sulit untuk bergerak.

"Saya melihat orang-orang pergi ke sisi kiri dan saya melihata orang itu menuju ke sisi yang berlawanan. Jadi, orang yang di tengah macet, jadi tidak bisa berkomunikasi, tidak bisa bernapas," kata seorang saksi, Sung Sehyun seperti dikutip dari CNN, Minggu (30/10/2022).

Sungmengatakan ruang itu seperti "kereta bawah tanah yang macet."Dia harus menerobos kerumunan lebih awal di malam hari untuk menghindari jalan-jalan yang sibuk.

“Saya beruntung bisa melewati (tapi) satu jam kemudian, saya mendengar orang tewas. Karena itu orang-orang terhimpit dan orang-orang menjadi macet bersama,” imbuhnya.



Video yang diposting ke media sosial menunjukkan orang-orang mencoba memompa pengunjung lain yang tergeletak di tanah saat mereka menunggu bantuan medis.

"Kami melihat adegan dari film...seperti hal-hal yang terjadi selama perang," kata saksi lainnya Park Jung-Hoon (21), kepada Reuters.

“Mereka melakukan CPR di sana-sini dan orang-orang bergegas masuk karena tidak ada yang dikendalikan. Itu benar-benar di luar kendali,” imbuhnya.

Pihak berwenang menerima laporan pertama tentang orang-orang yang "terkubur" di tengah keramaian sekitar pukul 10:24 malam waktu setempat pada Sabtu malam.

Bencana itu memicu respons besar-besaran dari pekerja darurat Korsel. Lebih dari 1.700 pasukan tanggap darurat dikirim, termasuk 517 petugas pemadam kebakaran, 1.100 petugas polisi, dan sekitar 70 pegawai pemerintah.

Kantor Berita Yonhap melaporkan bahwa beberapa orang menderita "serangan jantung," menghubungkan pernyataan itu dengan otoritas kebakaran. Pejabat darurat membantu setidaknya 81 orang di lingkungan Itaewon Seoul yang melaporkan "kesulitan bernapas." Tetapi dugaan awal tentang kebocoran gas atau kebakaran diabaikan.



Polisi menutup daerah itu dan video di media sosial menunjukkan orang-orang yang mengenakan kostum Halloween tergeletak di jalan-jalan dan di atas tandu ketika responden pertama memberikan bantuan dan antrian ambulans dibentuk untuk membawa yang terluka.

"Puluhan orang dipindahkan ke fasilitas terdekat," kata kepala Pusat Kesehatan Yongsan, Choi Jae-won.

Pihak berwenang menambahkan bahwa mayat para korban dipindahkan ke beberapa mayat rumah sakit.

"Mayoritas korban adalah warga Korea Selatan. Dua warga negara asing tewas dan 15 warga negara asing terluka," kata Kepala Pemadam Kebakaran Yongsan Choi Seong-bum.

Pemerintah Seoul menerima laporan tentang orang hilang ketika teman dan keluarga mencari orang-orang yang diketahui tidak pulang ke rumah.

Presiden Korsel Yoon Suk-yeol mengadakan pertemuan darurat pada Minggu dini hari, dan kemudian berpidato kepada bangsa untuk menyerukan masa berkabung nasional sampai penanganan kecelakaan selesai.

"Tragedi yang seharusnya tidak terjadi di tengah kota Seoul tadi malam saat Halloween," kata Yoon.

“Saya berdoa untuk mereka yang meninggal dalam kecelakaan tak terduga dan berharap yang terluka segera pulih,” imbuhnya.

(ian)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1130 seconds (0.1#10.140)