Perayaan Halloween Berubah Jadi Tragedi, Presiden Korsel Gelar Pertemuan Darurat
loading...
A
A
A
SEOUL - Presiden Korea Selatan (Korsel) Yoon Suk-yeol mengadakan pertemuan darurat setelah perayaan Halloween di sebuah distrik di Ibu Kota Seoul berubah menjadi tragedi. Ia menginstruksikan para pejabat untuk segera mengirim tim bantuan medis bencana.
Demikian pernyataan yang dikeluarkan kantor kepresidenan Korsel sekitar pukul 01.00 dini hari, Minggu (30/10/2022), saat puluhan orang dilaporkan terkena serangan jantung dan ratusan orang dilaporkan tewas saat merayakan Halloween di distrik Itaewon.
"Prioritas utama saat ini adalah menyelamatkan dan mengevakuasi pasien, dan menyediakan transportasi dan perawatan yang cepat bagi para korban (yang menuju) ke institusi medis," kata Presiden Yoon, menurut kantor kepresidenan seperti dilansir dari The Korean Herald.
Dia juga memerintahkan pejabat untuk mengamankan rute ambulans dan segera menerapkan tindakan yang diperlukan, seperti kontrol lalu lintas.
Yoon juga memerintahkan petugas untuk membatasi semua kendaraan dan personel memasuki area tersebut kecuali untuk tujuan mengangkut dan merawat pasien.
Presiden Korsel meminta Menteri Kesehatan untuk segera mengirimkan tim bantuan medis bencana dan mengamankan tempat tidur darurat di rumah sakit terdekat. Ia juga menginstruksikan seluruh kementerian dan lembaga terkait yang dipimpin oleh Menteri Dalam Negeri Lee Sang-min, untuk segera memberikan pertolongan pertama dan pengobatan kepada para korban.
Puluhan orang mengalami serangan jantung di dekat Hotel Hamilton di Itaewon, pusat kota Seoul, pada Sabtu malam. Pihak berwenang mengatakan 146 orang tewas dan 150 terluka setelah berdesak-desakan merayakan Halloween di distrik Itaewon Seoul pada pukul 04:00 pagi pada hari Minggu.
Beberapa jam setelah insiden mematikan itu, penasihat keamanan nasional Gedung Putih Jake Sullivan mencuit bahwa pemerintah AS siap memberi Korea Selatan dukungan apa pun yang dibutuhkannya.
“Laporan dari Seoul sangat memilukan. Kami memikirkan semua orang yang kehilangan orang yang dicintai dan berharap pemulihan cepat bagi mereka yang terluka,” tulis Sullivan.
Lihat Juga: Pasukan AS di Korea Selatan Hanya Memperburuk Risiko Perang Dunia III, Berikut 4 Alasannya
Demikian pernyataan yang dikeluarkan kantor kepresidenan Korsel sekitar pukul 01.00 dini hari, Minggu (30/10/2022), saat puluhan orang dilaporkan terkena serangan jantung dan ratusan orang dilaporkan tewas saat merayakan Halloween di distrik Itaewon.
"Prioritas utama saat ini adalah menyelamatkan dan mengevakuasi pasien, dan menyediakan transportasi dan perawatan yang cepat bagi para korban (yang menuju) ke institusi medis," kata Presiden Yoon, menurut kantor kepresidenan seperti dilansir dari The Korean Herald.
Dia juga memerintahkan pejabat untuk mengamankan rute ambulans dan segera menerapkan tindakan yang diperlukan, seperti kontrol lalu lintas.
Yoon juga memerintahkan petugas untuk membatasi semua kendaraan dan personel memasuki area tersebut kecuali untuk tujuan mengangkut dan merawat pasien.
Presiden Korsel meminta Menteri Kesehatan untuk segera mengirimkan tim bantuan medis bencana dan mengamankan tempat tidur darurat di rumah sakit terdekat. Ia juga menginstruksikan seluruh kementerian dan lembaga terkait yang dipimpin oleh Menteri Dalam Negeri Lee Sang-min, untuk segera memberikan pertolongan pertama dan pengobatan kepada para korban.
Puluhan orang mengalami serangan jantung di dekat Hotel Hamilton di Itaewon, pusat kota Seoul, pada Sabtu malam. Pihak berwenang mengatakan 146 orang tewas dan 150 terluka setelah berdesak-desakan merayakan Halloween di distrik Itaewon Seoul pada pukul 04:00 pagi pada hari Minggu.
Beberapa jam setelah insiden mematikan itu, penasihat keamanan nasional Gedung Putih Jake Sullivan mencuit bahwa pemerintah AS siap memberi Korea Selatan dukungan apa pun yang dibutuhkannya.
“Laporan dari Seoul sangat memilukan. Kami memikirkan semua orang yang kehilangan orang yang dicintai dan berharap pemulihan cepat bagi mereka yang terluka,” tulis Sullivan.
Lihat Juga: Pasukan AS di Korea Selatan Hanya Memperburuk Risiko Perang Dunia III, Berikut 4 Alasannya
(ian)