Ukraina Klaim Telah Bergabung dengan NATO Secara De Facto
loading...
A
A
A
KIEV - Ukraina telah menjadi anggota NATO secara de facto meskipun tidak secara resmi bergabung dengan blok militer pimpinan Amerika Serikat (AS) itu. Klaim itu dilontarkan oleh Menteri Pertahanan Ukraina Aleksey Reznikov.
Dia membuat pernyataan itu dalam sebuah tweet setelah pertemuan dengan Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg di markas besar NATO di Brussels pada Rabu lalu.
“Kami telah menempuh perjalanan panjang dan secara de facto bergabung dengan aliansi itu,” tulis Reznikov seperti dilansir dari Russia Today, Jumat (14/10/2022).
Ia juga berterima kasih kepada Stoltenberg atas dukungannya untuk Ukraina di tengah konflik yang sedang berlangsung dengan Rusia.
"Ukraina telah memberikan kontribusi signifikan bagi keamanan dunia bebas," tambah menteri itu.
Reznikov juga menyatakan keyakinannya bahwa kemenangan atas Moskow dan reformasi yang berhasil di dalam negeri akan membuka cakrawala baru bagi negaranya, yang tampaknya merujuk pada Ukraina yang secara resmi bergabung dengan blok itu di beberapa titik di masa depan.
Rusia memandang ekspansi NATO ke arah timur sebagai ancaman keamanan utamanya. Ketika Moskow melancarkan serangan militernya terhadap Kiev pada akhir Februari, salah satu tuntutan utamanya adalah agar Ukraina secara resmi menyatakan dirinya sebagai negara netral yang tidak akan pernah bergabung dengan aliansi militer Barat mana pun.
Pada 30 September, Presiden Ukraina Vladimir Zelensky mengajukan aplikasi untuk bergabung dengan NATO dan menyerukan prosedur penerimaan yang dipercepat untuk negaranya.
Dia membuat pernyataan itu dalam sebuah tweet setelah pertemuan dengan Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg di markas besar NATO di Brussels pada Rabu lalu.
“Kami telah menempuh perjalanan panjang dan secara de facto bergabung dengan aliansi itu,” tulis Reznikov seperti dilansir dari Russia Today, Jumat (14/10/2022).
Ia juga berterima kasih kepada Stoltenberg atas dukungannya untuk Ukraina di tengah konflik yang sedang berlangsung dengan Rusia.
"Ukraina telah memberikan kontribusi signifikan bagi keamanan dunia bebas," tambah menteri itu.
Reznikov juga menyatakan keyakinannya bahwa kemenangan atas Moskow dan reformasi yang berhasil di dalam negeri akan membuka cakrawala baru bagi negaranya, yang tampaknya merujuk pada Ukraina yang secara resmi bergabung dengan blok itu di beberapa titik di masa depan.
Rusia memandang ekspansi NATO ke arah timur sebagai ancaman keamanan utamanya. Ketika Moskow melancarkan serangan militernya terhadap Kiev pada akhir Februari, salah satu tuntutan utamanya adalah agar Ukraina secara resmi menyatakan dirinya sebagai negara netral yang tidak akan pernah bergabung dengan aliansi militer Barat mana pun.
Pada 30 September, Presiden Ukraina Vladimir Zelensky mengajukan aplikasi untuk bergabung dengan NATO dan menyerukan prosedur penerimaan yang dipercepat untuk negaranya.